SuaraSumsel.id - Perkembangan penyebaran virus covid 19 di Sumatera Selatan dinilai masih mengkahwatirkan. Karena itu, Gubernur Sumatera Selatan mengeluarkan intruksi agar semua sekolah kembali belajar daring pada pembelajaran tahun depan.
Gubernur Sumatera Selatan menerbitkan surat edaran penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka pada bulan Januari 2021 meski sebelumnya dinas pendidikan kota dan kabupaten sempat meminta pembelajaran di sekolah bersiap diaktifkan kembali.
Surat Edaran yang ditandatangani Gubernur Sumsel Herman Deru Nomor 420/12553/Disdik.SS/2020, Kamis (30/12/2020), mengimbau penundaan belajar tatap muka berlaku untuk semua satuan pendidikan dan mengalihkanya lagi ke pembelajaran jarak jauh.
"Untuk kabupaten/kota yang sudah melaksanakan belajar tatap muka kembali ke pembelajaran daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Fahlevi seperti dilansir ANTARA.
Baca Juga: Pentolan FPI Sumsel Habib Mahdi: Orang yang Tahu Diri Tak Tertipu Pujian
Keputusan menunda diambil setelah memperhatikan data perkembangan konfirmasi COVID-19 di Sumsel, rekomendasi tim ahli Satuan Tugas COVID-19 dan masukan instansi pada pertemuan kepala dinas se-Sumsel bahwa kondisi saat ini masih rentan.
Penundaan belajar tatap muka diimbau dilakukan sampai dengan vaksin didistribusikan dan setelah itu melihat perkembangan kasusnya di kabupaten/kota masing-masing.
Riza menyebut keselamatan peserta didik perlu diutamakan di tengah meningkatnya kasus positif terutama di Kota Palembang yang mengalami fluktuasi zonasi paling dinamis dengan penambahan kasus paling tinggi di Sumsel.
Sementara Tim Ahli Satgas COVID-19 Sumsel bidang epidemiologi Dr Iche Andriany Liberty mengatakan rekomendasi penundaan belajar tatap muka didasarkan atas meningkatnya kasus positif dan kategori usia pelajar yang masuk dominasi kasus.
"Banyak kasus positif didapati berusia 6 - 18 tahun dan bahkan ada yang meninggal dunia, maka menjadi kekhawatiran tersendiri jika sekolah dibuka," ujarnya.
Baca Juga: FPI Melawan! Akan Tempuh Jalur Hukum
Selain itu penambahan kasus selama Desember dinilai lebih signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, meski kasus sembuh sudah mencapai 80 persen namun kasus aktif belum menunjukkan tren penurunan.
Data Satgas Sumsel per 30 Desember mencatat total kasus konfirmasi positif mencapai 11.734 kasus dengan kasus sembuh berjumlah 9.517 orang dan angka kematian mencapai 610 kasus. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Kesombongan Pemain Klub Israel: Kami Tak Takut dengan Rudal Iran!
-
3 Kerugian Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tampil di Piala Presiden 2025
-
Perang Iran-Israel Kian Panas, Pasar Keuangan Global Panik
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi di Awal Pekan, Dibanderol Rp 1.968.000 per Gram
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
Terkini
-
Sumsel Sepekan: Warga Muratara Blokir Jalan Tolak Tambang Emas, Mahasiswa Papua Suarakan Raja Ampat
-
Waspada! Kasus COVID-19 Kembali Muncul di Palembang, Simak Cara Lindungi Keluarga
-
5 Link DANA Kaget 16 Juni 2025: Klaim Saldo Gratis Hingga Rp 445.000 di Sini
-
Bagi-bagi 5 Link Saldo DANA Kaget! Kesempatan Cuan di Awal Pekan yang Sayang untuk Dilewatkan
-
Link DANA Kaget Hari Ini Masih Utuh Rp 579 Ribu, Klik 3 Link Secepatnya Sebelum Direbut