SuaraSumsel.id - Aturan penerbangan drone ketat, tapi kini Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan drone kecil terbang di atas orang di malam hari.
Kabar tersebut datang dari Federal Aviation Administration (FAA), melalui pengumuman awal pekan ini, yang merupakan langkah menuju drone tak berawak yang digunakan untuk tujuan komersial seperti pengiriman.
Baru-baru ini, FAA menyatakan bahwa mereka berencana menegakkan aturan drone yang telah lama ditunggu-tunggu, yang juga dikenal sebagai kendaraan udara tak berawak.
Peraturan baru ini akan mengatasi masalah keamanan dengan mewajibkan teknologi identifikasi jarak jauh dalam banyak kasus. Ini akan memungkinkan identifikasi jarak jauh drone dari darat.
Baca Juga: Honda Bakal Kembangkan Teknologi F1 pada Motor, Konsumsi BBM Makin Irit?
Saat ini, operasi drone kecil terhadap orang-orang dibatasi di AS.
Pengguna drone hanya dapat menerbangkan drone di atas orang-orang yang secara langsung berpartisipasi dalam operasi atau berada di bawah struktur tertutup, atau di dalam kendaraan yang tidak bergerak.
Aturan baru akan berlaku 60 hari setelah dipublikasikan di daftar federal pada Januari 2021.
Setelah itu, pembuat drone memiliki waktu sekitar 18 bulan untuk memulai produksi drone dengan ID Jarak Jauh yang terpasang.
Operator dan pengguna drone akan memiliki waktu satu tahun lagi untuk menyediakan ID Jarak Jauh.
Baca Juga: Tim Abmas ITS Surabaya Rancang Termometer Berbasis Suara Untuk Tunanetra
"Aturan baru memberi jalan bagi integrasi lebih lanjut drone ke wilayah udara kami dengan menangani masalah keselamatan dan keamanan," ujar Administrator FAA Steve Dickson, dilansir laman Gizmochina, Rabu (30/12/2020).
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa aturan baru memberi jalan bagi integrasi lebih lanjut drone ke wilayah udara dengan menangani masalah keselamatan dan keamanan.
Hingga saat ini, perusahaan drone telah berlomba-lomba membuat armada kendaraan udara tak berawak untuk mempercepat proses pengiriman, terutama di AS.
Sumber: Suara.com
Berita Terkait
-
Lintasarta Resmikan AI Merdeka, Adopsi Teknologi AI Bagi Masa Depan Digital Indonesia
-
Teknologi Honda yang Satu Ini Bisa Perpanjang Jarak Tempuh Kendaraan Listrik 2 Kali Lipat
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
-
Drone Hizbullah Kembali Tembus Israel, Sirene Meraung-raung di Sejumlah Kota
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ngeri! Anak di Bawah Umur Jadi Korban Perdagangan Manusia di Palembang
-
Viral Video Pengemasan Sembako di Kantor Parpol Sumsel, Ini Kata Bawaslu
-
Berbagai Program Menarik Hadir di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Mengenal Huawei Freebuds dan Cara Menghubungkannya dengan Samsung
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah