SuaraSumsel.id - Sebanyak 6 orang yang disebut pengawal Habib Rizieq Shihab tewas saat bentrok dengan polisi di kawasan Tol Jakarta- Cikampek.
Tewasnya keenam orang yang diklaim sebagai anggota laskar FPI tersebut mendapat sorotan publik, termasuk dari sosok kharismatik Cak Nun.
Ya, seperti diketahui kronologi mengenai tewasnya keenam anggota laskar FPI itu sempat memunculkan bermacam versi.
Berdasarkan versi polisi, keenamnya sebelumnya sempat melakukan penyerangan terhadap rombongan polisi yang tengah melakukan penyelidikan terhadap Rizieq Shihab.
Tetapi, dari versi FPI, keenamnya yang sampai saat ini urung bisa ditemui disebut hilang lantaran diculik saat melakukan pengamanan terhadap Rizieq Shihab.
Cendekiawan Muslim yang memiliki nama terang Emha Ainun Najib itu pun turut menanggapi mengenai situasi tersebut melalui laman resminya di Caknun.com.
Ia membukanya dengan pertanyaan yang sepertinya juga ditanyakan banyak masyarakat, yakni rakyat harus mendengarkan atau percaya yang mana?
"Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar," tulisnya lagi pada Senin (7/12/2020) malam.
Menurutnya, ketidaktenangan dari dua kubu ini merupakan dampak dari tidak adanya pihak yang mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.
Baca Juga: Tanggapi Kematian 6 Laskar FPI, Cak Nun Tunggu Dialog Jokowi-Habib Rizieq
Ia juga menyampaikan, saat ini adalah momen yang tepat untuk menguji, apakah Indonesia memiliki sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan.
Cak Nun juga mengingatkan secara halus dengan menulis, "Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya."
Ia mengajak rakyat untuk menunggu momen dialog antara Jokowi dengan Habib Rizieq.
Hal itu ia sampaikan lantaran sampai saat ini Jokowi belum mengucapkan belasungkawa terkait meninggalnya 6 orang tersebut.
"Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq.
Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
SKK Migas & Pemkab Muba Perkuat Sinergi Hulu Migas, Dongkrak Ekonomi Daerah
-
PBNU Laporkan Trans 7 ke Polisi: Ini Bukan Soal Tersinggung, Tapi Martabat Kiai!
-
Diterjang Arus Deras, Tugboat Mitra Kencana 10 Tenggelam di Sungai Musi Palembang
-
Tring! Bunyi Kecil dari Pegadaian yang Mengubah Cara Kita Menyimpan Harapan
-
Geger 'Jual Beli Doa', Yusuf Mansur Ngeles Lagi: Itu Cuma Bercanda!