Asap di desa lebih pekat karena pengakuan warga, kebakaran banyak berasal dari desa tetangga.
Tokoh Masyarakat Jerambah Rengas, Muhammad Syukrie menceritakan kebakaran lahan berlangsung berhari-hari juga di desa tetangga.
Api berasal dari beberapa lokasi dan juga terbakar sangat lama, hampir berhari-hari.
“Jika mengenang itu, menyedihkan sekali. Udara pekat sekali, udara bercampur asap sangat menusuk tenggorokan” ujarnya ditemui medio Oktober 2020 lalu.
Ia menceritakan, kebakaran terjadi pada lahan yang digarap perusahaan bubur kertas, seperti PT. Bumi Mekar Hijau yang berada di desa tetangga.
Namun, Syukrie mengaku tak tahu persis penyebab kebakaran di kawasan perusahaan, hanya saja akibat kebakaran tersebut warga sangat terdampak.
“Karena lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga, sehingga tidak diketahui penyebab pastinya. Tahun 2019, juga terbakar lagi,” ucap dia.
Syukrie menambahkan rawang lebak yang merupakan lahan kolektif warga, juga berbatasan dengan kanal-kanal perusahaan di sekeliling desa.
Kekinian, kondisinya semakin mendangkal.
Baca Juga: Kesedihan Keluarga Serang Speedboat yang Hilang: Ia Biasanya Cepat Pulang
“Banyak pembangunan kanal-kanal sebagai batas lahan perusahaan sekaligus pengairan perusahaan. Sekarang, kanal juga dipakai transportasi mengangkut tanaman hutan akasia ke luar kebun. Kanal-kanal makin banyak dibangun setelah terjadi kebakaran 2015,” ucapnya.
Kades Simpang Tiga Induk, Daheri juga menceritakan kondisi yang sama.
Tapi ia hanya memahami bahwa kebakaran hutan dan lahan sekadar bencana musiman. Bencana ini akibat kemarau panjang meski berpengaruh pada kesehatan pernapasan warga.
“Anak-anak di desa juga ada yang batuk, tapi karena musim kering memang musim kebakaran lahan. Musiman itu, ” katanya.
Saat 2015 itu, ia baru terpilih menjadi kepala desa.
Karena itu, ia berusaha membuat daftar persoalan yang terjadi di desa, termasuk luasan lahan yang menjadi milik warga dan perusahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
Terkini
-
Tumbuh 41%, QLola by BRI Buktikan Peran sebagai Tulang Punggung Pengelolaan Keuangan Era Digital
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?