Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 21 November 2020 | 22:13 WIB
Forsa Sumatera Selatan saat menggelar acara bersama anggotanya [Tasmalinda/suara.com]

SuaraSumsel.id - Musik dangdut bukan lagi musik yang kolot, musik tradisional atau hanya digemari oleh kalangan usia tertentu, seperti halnya orang dewasa.

Kekinian, musik dangdut sudah makin digandrungi oleh hampir di semua usia. Mulai anak-anak hingga pada masyarakat di daerah-daerah.

Misalnya saja, saat Fans of Rhoma dan Soneta (Forsa) Kids tampil dengan lagu berjudul Boleh Saja di moment akhir pekan lalu.

Mereka dengan fasih dan bersuka melantunkan lirik-lirik lagu Rhoma Irama, sama dengan gaya gojet yang beragam.

Baca Juga: Forsa Sumsel: Ajang Talenta Dangdut Suara.com dan ProAktif, Sangat Baik

Lirik lagu yang dinyanyikan juga seolah mereka memahami maknanya.

Forsa Sumatera Selatan saat menggelar acara bersama anggotanya [Tasmalinda/suara.com]

“Meski anak-anak muda, tidak ada lagi sekat akan musik dangdut,” kata Seketaris Forsa Sumsel, Puji Edi Purnomo saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Edi mengatakan pada saat ini, sekat penggemar akan musik dangdut sudah hilang. Masing-masing usia memiliki caranya mencintai musik dangdut.

“Lihat saja misalnya di suatu acara, yang bernyanyi sangat beragam. Dan rayta-rata suka dangdut. Ini semua tidak lepas dari peran Rhoma Irama mengenalkan dangdut sebagai musik orang Melayu,” terang pegawai di UIN Raden Fatah Palembang ini.

Dangdut yang sudah naik kelas ini pun, dapat dilihat dari keanggotaan Forsa yang merata menyebar di Sumatera Selatan. Di setiap kota dan kabupaten saja, jumlahnya mencapai rausan dan rutin menggelar kegiatan guna memasyarakatkan musik dangdut.

Baca Juga: Pencarian Talenta Dangdut Suara.com dan ProAktif, Forsa Sumsel Antusias

“Kegiatan hari ini mal ini juga salah satunya. Bagaimana anggota-anggota Forsa bertemu dan mengenalkan musik dangdut modern bang Haji Rhoma kepada masyarakat. Sehingga musik dangdut masik disuka dan dicinta,” ungkapnya.

Dangdut sebagai musik melayu sebenarnya tidak asing bagi masyarakat di Sumatera Selatan atau Pulau Sumatera.

Musik dengan dasar budaya Melayu ini sudah dikenal lama. Forsa sendiri, kecintaannya kepada sosok Bang Rhoma da group musik Soneta. Sehingga keanggotaannya ada yang bisa bernyanyi, bermusik atau penyuka saja.

Forsa Sumatera Selatan saat menggelar acara bersama anggotanya [Tasmalinda/suara.com]

“Forsa sangat umum, ada yang suka menyanyi, ada yang suka kayboardnya, ada yang suka melodinya. Kami merangkul semua penyuka dangdut Rhoma, dangdut yang berseni dan bermora,” terang ia.

Mengenai pencarian bakat sendiri, Forsa juga menyalurkan kemampuan para anggotanya.

Namun, memang saat ini belum terangkum seberapa banyak anggota yang mengukir prestasinya di laga musik dangdut.

“Rata-rata, bisa menyanyi, tapi untuk yang ikut audiensi, memang kadang sendiri-sendiri. Padahal mereka juga bagian dari Forsa,” sambung Edi.

Untuk di Sumsel sendiri, event pencarian bakat musik memang digandrungi. Semakin banyak anak muda, penyanyi dan komonitas dangdut yang mencoba peruntungan tersebut.

Dengan semakin banyak ajang-ajang pencarian bakat, juga menjadi bagian mengenalkan dangdut lebih luas.

“Semakin banyak pencarian bakat, juga makin bisa mengenalkan dangdut,” tutupnya

Load More