SuaraSumsel.id - Musik dangdut bukan lagi musik yang kolot, musik tradisional atau hanya digemari oleh kalangan usia tertentu, seperti halnya orang dewasa.
Kekinian, musik dangdut sudah makin digandrungi oleh hampir di semua usia. Mulai anak-anak hingga pada masyarakat di daerah-daerah.
Misalnya saja, saat Fans of Rhoma dan Soneta (Forsa) Kids tampil dengan lagu berjudul Boleh Saja di moment akhir pekan lalu.
Mereka dengan fasih dan bersuka melantunkan lirik-lirik lagu Rhoma Irama, sama dengan gaya gojet yang beragam.
Lirik lagu yang dinyanyikan juga seolah mereka memahami maknanya.
“Meski anak-anak muda, tidak ada lagi sekat akan musik dangdut,” kata Seketaris Forsa Sumsel, Puji Edi Purnomo saat ditemui beberapa waktu yang lalu.
Edi mengatakan pada saat ini, sekat penggemar akan musik dangdut sudah hilang. Masing-masing usia memiliki caranya mencintai musik dangdut.
“Lihat saja misalnya di suatu acara, yang bernyanyi sangat beragam. Dan rayta-rata suka dangdut. Ini semua tidak lepas dari peran Rhoma Irama mengenalkan dangdut sebagai musik orang Melayu,” terang pegawai di UIN Raden Fatah Palembang ini.
Dangdut yang sudah naik kelas ini pun, dapat dilihat dari keanggotaan Forsa yang merata menyebar di Sumatera Selatan. Di setiap kota dan kabupaten saja, jumlahnya mencapai rausan dan rutin menggelar kegiatan guna memasyarakatkan musik dangdut.
Baca Juga: Forsa Sumsel: Ajang Talenta Dangdut Suara.com dan ProAktif, Sangat Baik
“Kegiatan hari ini mal ini juga salah satunya. Bagaimana anggota-anggota Forsa bertemu dan mengenalkan musik dangdut modern bang Haji Rhoma kepada masyarakat. Sehingga musik dangdut masik disuka dan dicinta,” ungkapnya.
Dangdut sebagai musik melayu sebenarnya tidak asing bagi masyarakat di Sumatera Selatan atau Pulau Sumatera.
Musik dengan dasar budaya Melayu ini sudah dikenal lama. Forsa sendiri, kecintaannya kepada sosok Bang Rhoma da group musik Soneta. Sehingga keanggotaannya ada yang bisa bernyanyi, bermusik atau penyuka saja.
“Forsa sangat umum, ada yang suka menyanyi, ada yang suka kayboardnya, ada yang suka melodinya. Kami merangkul semua penyuka dangdut Rhoma, dangdut yang berseni dan bermora,” terang ia.
Mengenai pencarian bakat sendiri, Forsa juga menyalurkan kemampuan para anggotanya.
Namun, memang saat ini belum terangkum seberapa banyak anggota yang mengukir prestasinya di laga musik dangdut.
“Rata-rata, bisa menyanyi, tapi untuk yang ikut audiensi, memang kadang sendiri-sendiri. Padahal mereka juga bagian dari Forsa,” sambung Edi.
Untuk di Sumsel sendiri, event pencarian bakat musik memang digandrungi. Semakin banyak anak muda, penyanyi dan komonitas dangdut yang mencoba peruntungan tersebut.
Dengan semakin banyak ajang-ajang pencarian bakat, juga menjadi bagian mengenalkan dangdut lebih luas.
“Semakin banyak pencarian bakat, juga makin bisa mengenalkan dangdut,” tutupnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
UMKM Healthcare Naik Kelas, Berkat Program Pemberdayaan BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapatkan Kupon Tinggi, Cashback Fantastis, Pesan Mudah Lewat BRImo!
-
Skandal Korupsi LRT Sumsel: Eks Dirjen Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono Dipindah ke Rutan
-
CSR Bank Sumsel Babel: Dari Operasi Mata Gratis hingga Akses Kesehatan untuk Ribuan Warga
-
Dugaan Proyek Fiktif Rp2,56 Miliar di Palembang, 11 Ketua RT hingga PHL Diperiksa Kejari