Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 16 November 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi - Dua orang tenaga kesehatan memeriksa mobil ambulans yang akan masuk ke Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ws

SuaraSumsel.id - Sebanyak 7.132 kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumatera Selatan dinyatakan sembuh dengan rasio mencapai 81,88 persen dan masih menyisakan 1.110 kasus aktif per 15 November 2020.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri, Senin, mengatakan total kasus positif telah mencapai 8.710 kasus dengan rerata kasus baru dan kasus sembuh harian mayoritas berasal dari Kota Palembang.

"Laju penambahan kasus baru dan kasus sembuh masih imbang, sehingga kasus aktif juga stabil kisaran 1.000 kasus perhari," ujarnya seperti yang dilansir Antara, Senin (16/11/2020).

Menurut ia, kondisi penambahan kasus baru tidak lepas dari masih berkembangnya klaster perkantoran dan tempat kerja baik instansi pemerintah maupun swasta dengan mayoritas kasus berusia 20-44 tahun.

Baca Juga: Taman Wisata Alam Bukit Kaba Mulai Diramaikan Para Pendaki

Namun banyaknya kasus dari kalangan usia tersebut juga mendorong angka kesembuhan terus bertambah, karena mayoritas terkonfirmasi positif tanpa gejala dan hanya perlu isolasi di rumah.

Sementara berdasarkan data Satgas Sumsel, Kota Palembang mencatatkan kasus sembuh sebanyak 3.771 orang, disusul Kota Lubuklinggau (1.006 orang), Muara Enim (808 orang), Banyuasin (409 orang), Musi Banyuasin (516 orang), Prabumulih (301 orang), Musi Rawas (261 orang), Muratara (227 orang), PALI (303 orang), Lahat (324 orang), Ogan Ilir (156 orang).

WHO menyebut vaksin covid 19 masih belum tersedia luas pada pertengahan tahun 2021.

Lalu Ogan Komering Ulu (157 orang), Ogan Komering Ilir (109 orang), OKU Timur (157 orang), Empat Lawang (72 orang), Pagaralam (76 orang), luar wilayah Sumsel (38 orang) dan OKU Selatan (19 orang).

Sementara angka kematian bertambah 58 kasus menjadi 468 kasus selama 6 Oktober - 15 November 2020 yang tersebar di 17 kabupaten/kota dengan setengahnya tercatat memiliki penyakit bawaan.

"Saat ini Sumsel nihil zona merah, tapi masyarakat jangan lengah karena rata-rata daerah masih zona oranye, potensi naik ke merah tentu masih ada kalau protokol kesehatan tidak dijaga," terang Yusri

Baca Juga: Selain Jumputan dan Songket, Sumsel Juga Ada Kain Kawai Kanduk OKU Selatan

Load More