SuaraSumsel.id - Hari ini (15/11/2020), manajemen Sriwijaya FC mengenalkan sekaligus menjual ke publik jersey teranyar.
Awalnya, jersey ini akan dikenakan pada laga musim ini, namun karena laga sempat dihentikan akibat situasi pandemi corona atau covid 19, maka jersey ini pun cukup banyak dikenal publik.
Jika melihat perkembangan jersey Sriwijaya FC dari masa ke masa, maka nampak perubahan mencolok jersey pada musim ini, terutama warna.
Pada musim ini, jersey Sriwijaya FC dikukuhkan berwarna merah nan lebih gelap.
Baca Juga: Pengguna Internet Terus Naik di 2020, Sumsel Urutan Kedua di Pulau Sumatera
Akan tetapi, manajemen masih mempertahankan motif songket yang menjadi ciri khas kain tradisional masyarakat Sumatera Selatan.
Lalu jersey manakah yang merupakan idola para suporter Sriwijaya FC.
Menurut Ketua Sriwijaya Mania (S-Man), Eddy Ismail, dari sekian banyak jersey yang sudah dikenalkan, jersey yang idola itu yang 2007. Jersey itu menjadi idola sekaligus legenda.
“Jersey terbaik idola kami, Sriwijaya Mania itu yang warna kuning, yang songket Palembangnya pertama kali dikenalkan. Sangat mencolok sekali khas Palembang, atau Sumselnya,” ujarnya kepada Suarasumsel.id, Minggu (15/11/2020).
Menurut Pakwo Edy-nama sapaan Eddy Ismail, jersey tersebut peruntungannya besar, saat Sriwijaya FC menjadi klub kasta liga 1 di Indonesia hingga mampu meraih double winner.
Baca Juga: Meski Masih Pandemi, Penumpang LRT Sumsel Berangsur Naik
"Saya tidak lupa dengan euforia kemenangan, kebahagiaan dan haru semua itu tercampur. Sama sama kita arak dua piala bergengsi sepakbola Indonesia di jalan-jalan di Palembang. Pemain menggunakan jersey itu terlihat sangat mencolok,"katanya.
Hal yang sama diungkap Presiden Ultras Palembang (UP) Qusoi. Menurut ia, jersey terbaik SFC juga warna kuning tahun 2007.
"Jersey terbaik SFC 2007 bagaimana tidak saat itu sejarah mencatat kita juara double winner. Tidak ada jersey lain yang mengalahnya untuk soal sejarah, jersey itu sejarahnya banyak,"ungkap dia.
Menurut Qusoi, perbedaan warna di para suporter ialah identitas keberagaman yang tidak perlu diubah. Setiap suporter memilih warnanya sendiri sebagai indentitas suporter.
"Seluruh Ultras di belahan dunia pun warna hitam. Jadi tidak bisa atau harus ganti warna. Tapi kalau menurut saya sekarang kita singkirkan dulu soal komplik jersey terpenting sekarang ini bagaimana SFC kembali ke Liga 1," pungkasnya.
Kontributor : Muhammad Moeslim
Berita Terkait
-
Cara Mendapatkan Jersey Timnas di Indomaret, Ini Bedanya dengan Versi Lain
-
Identitasnya Diketahui, Pengambil Jersey Marselino Ferdinan Dibanned Nonton Timnas Indonesia?
-
Kenneth Akhirnya Dapat Jersey Marcelino Ferdinan, Tapi Publik Masih Geram
-
Jangan Sampai Salah Beli, Ini Cara Membedakan Jersey Timnas Indonesia Ori Vs KW
-
Jersey Marselino Buat Bocah Direbut Pria Tak Mau Ngalah, Kenapa Fans Bola Obsesi Punya Kaus Pemain?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran