SuaraSumsel.id - Menjelang kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Sekretaris Umum FPI Munarman menyatakan Habib Rizieq akan pulang di Hari Pahlawan, 10 November, dengan membawa revolusi akhlak.
"[Habib Rizieq] pulang pada tangal 9 November dari Jeddah, Saudi Arabia. Kemudian sampai di sini [Indonesia] insyaallah tanggal 10 November. Kita tahu ini adalah Hari Pahlawan di Indonesia," ujar Munarman di Apa Kabar Petang, dikutip SuaraJogja.id dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (5/11/2020).
"Kita kenal ya dengan resolusi jihad dari kalangan umat Islam yang dulu menghadapi penjajah kolonial yang mencoba kembali menjajah Indonesia. Nah jadi ini yang sedang kita tunggu kedatangan beliau."
Menurutnya, saat ini merupakan momen yang tepat untuk memulai revolusi akhlak.
Sebab, kata dia, bulan ini bertepatan dengan peringatan maulid Rasulullah SAW.
Ia menyebutkan, pihaknya meneladani Rasulullah SAW sebagai pembawa perubahan pada perilaku manusia.
"Nah bagaimana revolusi akhlak? Tentu saja revolusi akhlak sebagaimana peringatan maulid momentumnya adalah mencontoh revolusi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yaitu bahwa beliau mengubah seluruh perilaku jahiliyah, seluruh peradaban jahiliyah kepada peradaban Islam," tutur Munarman.
"Rasulullah SAW inilah yang sebetulnya yang menjadi teladan kita dalam memperbaiki akhlak umat manusia," imbuh dia.
Munarman pun menyinggung soal revolusi mental. Baginya, gagasan yang disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye Pemilu 2014 tersebut gagal.
Baca Juga: Fakta Baru, Kematian Siti Ditembak Debt Collector Karena Utang Rp8 Juta
"Kita sudah mendengar dengungan revolusi mental yang dicanangkan beberapa tahun yang lalu, tetapi tidak membawa hasil apa pun juga. Karena itu, sudah saatnya revolusi akhlak yang dikumandangkan," kata dia.
Dirinya yakin, dengan memimpin gerakan revolusi akhlak, Habib Rizieq bakal membawa banyak perubahan.
"Dari akhlak yang gemar korupsi menjadi akhlak yang tidak korupsi. Dari akhlak yang khianat menjadi akhlak yang amanat. Dari akhlak yang tukang bohong menjadi akhlak yang tidak berbohong. Dari akhlak yang suka tipu-tipu atau curang menjadi akhlak yang jujur dan adil. Dari akhlak yang zalim menjadi akhlak yang adil," jelas Munarman.
Selain itu, ia mengatakan, saat ini relevan untuk mencanangkan revolusi akhlak karena menurutnya kondisi negara saat ini sangat buruk.
"Saat ini menjadi relevan karena kita lihat sekarang ini kondisi kita, korupsi makin meningkat, utang makin menggunung, antara perkataan dan perbuatan tidak satu kata, menyatakan mau hapus utang, tapi utang makin bertumpuk-tumpuk, menyatakan bahwa tidak impor, kemudian justru melakukan impor besar-besaran," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BMKG Ingatkan Warga Palembang, Pasang Sungai Musi Berpotensi Picu Banjir
-
BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik, Dorong Konektivitas Sumatra Barat
-
Bank Sumsel Babel Sabet Juara II BERES Award 2025, Tegaskan Dukungan bagi Pembangunan Daerah
-
Kondisi Terkini Banjir di Prabumulih: Ribuan Warga Terdampak, Evakuasi Masih Berlangsung
-
Kondisi Terkini Jembatan Kelekar Prabumulih: Ambruk Dihantam Arus Deras, Akses Masih Terputus