SuaraSumsel.id - Jumlah kecamatan dengan potensi terjadi pergerakan tanah atau longsor di wilayah Sumatera Selatan meningkat menjadi 122 kecamatan pada November dibandingkan Oktober 2020 sebanyak 79 kecamatan.
Data pergerakan tanah pada laman resmi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG), menyebut 122 kecamatan tersebut berada di 12 kabupaten/kota dengan level pergerakan tanah kategori menengah, menengah-tinggi dan tinggi.
"Potensi longsor harus diwaspadai karena diprediksi curah hujan di Sumsel meningkat selama November," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang Nandang Pangaribowo dilansir Antara, minggu (1/11/2020).
Potensi pergerakan tanah paling banyak berada di Kabupaten Lahat dengan 22 kecamatan, di susul OKU Selatan (18 kecamatan), OKU Timur (11), OKU (11), Musi Rawas (11), Muara Enim (11), Empat Lawang (10), Lubuklinggau (delapan), Muratara (tujuh), Pagaralam (lima), Muba (lima), dan OKI (tiga).
Dari 122 kecamatan tersebut, empat kecamatan berpotensi longsor dengan kategori tinggi atau gerakan tanah terjadi jika curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali, yakni Kecamatan Mekakau Ilir (OKU Selatan), Karang Jaya (Musi Rawas), serta Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu (Lahat).
Sedangkan 62 kecamatan lainnya berada di level menengah-tinggi dan 60 sisanya level menengah, yakni mengindikasikan gerakan tanah terjadi jika curah hujan di atas normal terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng.
Nandang menjelaskan wilayah Sumsel secara umum mendapat curah hujan lebih dari 200 mm dengan peluang lebih dari 80 persen selam November 2020, namun wilayah Sumsel bagian barat dari Musi Rawas hingga OKU Selatan diperkirakan mendapat curah hujan lebih dari 300 mm dengan peluang lebih dari 70 persen.
Sementara wilayah Empat Lawang bagian selatan, Lahat bagian selatan, Pagaralam, sebagian kecil Muara Enim bagian selatan dan OKU Selatan bagian barat diperkirakan mendapat curah hujan lebih dari 400 mm dengan peluang lebih dari 70 persen.
"Kami mengimbau masyarakat waspada dalam berakitiftas karena musim hujan 2020 ini lebih basah dari musim hujan 2019, sehingga antisipasinya harus lebih maksimal," kata Nandang menambahkan.
Baca Juga: Hampir Sebulan Tak Kembalikan Mobil, Oknum Kades Ini Dipolisikan
Sebelumnya kejadian longsor telah memakan korban di Sumsel pada 21 Oktober 2020 saat tambang ilegal di Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim longsor dan menewaskan 11 orang pekerjanya akibat tertimbun tanah sedalam 20 meter. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sah Dilamar! Tangis Haru Kesha Ratuliu Pecah Saat Syifa Hadju Pamer Cincin dari El Rumi
-
Pertamina Plaju Salurkan Bantuan Logistik untuk Tim Siaga Karhutla di Pemulutan
-
Bukan Cuma Filter! Ini Rahasia Edit Foto ala Kamera Analog Tahun 80 'Vibes'-nya Dapet Banget
-
Yakin Bjorka Sudah Ditangkap? 5 Kejanggalan di Balik Penangkapan 'Hacker' Lulusan SMK
-
Ashanty Murka! Balas Dituduh Merampas, Bongkar Penipuan Miliaran: Perawatan Pake Uang Saya!