SuaraSumsel.id - Peristiwa kecelakaan tambang batubara di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, Rabu (22/10/2020) menewaskan 11 pekerja tambang terus diselidiki.
Polisi bersama dengan pemerintah daerah menginstruksikan agar aktivitas tambang illegal tidak lagi beroperasi.
Kapolsek Tanjung Agung AKP Faisal Pangihutan Manulu mengatakan kawasan tambang tersebut termasuk di lokasi terjadinya peristiwa longsor tambang, terdapat puluhan tambang serupa.
Berikut fakta-fakta tambang batubara illegal di Muara Enim
Baca Juga: Begini Resep Kopi Rempah Sumsel, Cocok di Musim Pancaroba Ini
Puluhan Titik Tambang Illegal
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah titik tambang serupa atau tanpa izin jumlahnya sampai puluhan. Masyarakat menjadikan lokasi tambang tersebut sebagai sumber penghasilkan pokok selama ini.
“Jika yang illegal, banyak. Jumlahnya puluhan, dan itu sumber pendapatan masyarakat,” kata Kapolsek saat dihubungi Suarasumsel.id, Kamis (22/10/2020).
Puluhan titik tambang itupun memperkerjakan masyarakat di wilayah sekitar dan juga membawa pekerja dari wilayah luar daerah.
Polisi Tutup Aktivitas Tambang
Baca Juga: Supir Taksi Online Kena Bacok di Mapolrestabes, Ternyata Perkara Asmara
Setelah peristiwa kecelakaan longsor galian tambang, polisi bersama dengan pemerintah daerah menutup aktivitas tambang di wilayah tersebut.
Penutupan aktivitas tambang juga terjadi pada tambang-tambang illegal lainnya.
“Setelah berkordinasi, terutama bersama dengan pemerintah daerah maka sudah ada intruksi agar aktivitas tambang illegal dihentikan,” terang ia.
Belum Ada Penetapan Tersangka
Atas peristiwa kecelakan longsor tambang batu bara yang dikelola oleh Ita, Warga Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Muaraenim, polisi mengaku masih melakukan penyelidikan.
“Kami masih lakukan penyelidikan, jika penetapan tersangka itu ranah reskrim,” kata Kapolsek.
Diketahui peristiwa longsor bahan tambang galian di Desa Tanjung Lalan milik Helmi, Warga Tanjung Lalan. Peristiwa longsor ini disebabkan karena pengelola ingin membuat jalan di lokasi tambang. Tiba-tiba bahan galian di tebing setinggi 500 meter ambruk menggulung para pekerja.
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?