SuaraSumsel.id - Detik-detik seorang gadis asal Probolinggo Siti Masfufah Wardah hidup kembali saat jasadnya dimandikan. Peristiwa ini aneh dan langka dan membuat gempar sebagian warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Siti Masfufah Wardah seorang gadis 12 tahun sudah meninggal dunia beberapa jam. Lalu dia hidup lagi.
Diwartakan Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), Siti Masfufah Wardah hidup lagi hanya 1 jam.
Namun demikian, peristiwa itu tetap memantik kehebohan. Mengingat, amat langka dan jarang terjadi ada orang yang telah dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit bisa hidup kembali, meski hanya sementara waktu.
Awalnya, pihak rumah sakit menyatakan gadis tersebut meninggal dunia dengan diagnosis diabetes dan komplikasi.
Setelah dinyatakan meninggal dunia dan jasadnya hendak dimandikan, tiba-tiba jantungnya berdetak kembali.
Sontak hal itu membuat membuat kaget bukan main kerabat yang hendak memandikan jenazahnya.
Serta merta, tim medis datang untuk memberi oksigen dan bantuan pernapasan.
Namun setelah satu jam mendapat perawatan, sang gadis 12 tahun itu dipastikan kembali meninggal dunia.
Baca Juga: Sudah Meninggal, Siti Masfufah Wardah Hidup Lagi Saat Jenazahnya Dimandikan
Dari beberapa sumber menyebutkan, fenomena hidup lagi setelah dinyatakan meninggal tidak selalu berkaitan dengan hal-hal mistis.
Dalam dunia medis, hal ini meski jarang, dimungkinkan terjadi karena berbagai sebab.
Salah satunya dikenal sebagai lazarus syndrome atau Return of Spontaneous Circulation (ROSC) yang dialami pasien serangan jantung.
Kondisi itu terbilang amat langka, hanya ada sekitar 38 kasus yang dilaporkan sejak 1982 saat sindrom ini dijabarkan dalam literatur medis.
Sebuah laporan menyebut 82 persen ROSC terjadi 10 menit setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan.
Dalam 45 persen kasus, pasien mengalami pemulihan sistem saraf yang baik.
Diyakini, kasus semacam ini lebih sering dari yang dibayangkan. Kasus hidup lagi setelah meninggal seringkali underreported alias tidak terlaporkan.
Ada banyak kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah tekanan yang terkumpul di dada saat dilakukan CPR.
Kemungkinan lain adalah efek tertunda dari upaya pengobatan untuk resusitasi seperti adrenalin.
Lalu ada kemungkinan lain lagi, yakni hiperkalemia, di mana kadar kalium atau potasium yang terlalu tinggi dalam darah.
Berita Terkait
-
Tragedi Maut Renggut 8 Nyawa Karyawan RS di Probolinggo: Luka Mendalam di Dunia Kesehatan
-
Fakta-fakta Kecelakaan Bromo, Liburan Syukuran Lulus Kuliah Karyawan RS Bina Sehat Berakhir Maut
-
Tragedi Lereng Bromo, Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Karyawan RS Jember Tewaskan 8 Orang
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Diterbangkan ke Probolinggo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Bikin Wali Kota Arlan Mendadak Klarifikasi? Gubernur Herman Deru Kirim Utusan ke Prabumulih
-
Stop Takut Warna Nude! 5 Shade Ini Bikin Kulit Sawo Matang Auto 'Mahal'
-
Drama Makin Panas! Setelah Bantahan Aneh, Netizen 'Kuliti' Wali Kota Arlan Beristri Empat
-
Murah & Lembut Cuma Mitos? Ini 5 Bahaya Tersembunyi Bedak Bayi untuk Wajah Orang Dewasa
-
Bukan Minta Maaf Biasa, Ini 4 Fakta Ganjil Klarifikasi Wali Kota Arlan Soal Nasib Kepsek