SuaraSumsel.id - Sekitar 15 hektare tanaman padi yang baru berumur sebulan di Desa Tirta Mulya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu diserang ulat penggulung daun. Meski begitu, tidak sampai merusak semua tumbuhan yang menghasilkan beras ini.
Sawah terserang ulat penggulung daun tersebut milik Kelompok Tani Ngupayo Desa Tirta Mulya, Kabupaten Mukomuko. Salah satu anggota Kelompok Tani Ngupoyo Desa Tirta Mulya, Purwanto, mengatakan bahwa kelompok taninya secara swadaya mengatasi ulat penggulung daun yang merusak tanaman padi tersebut.
"Kami tidak mengusulkan permohonan bantuan insektisida dari kelompok ke dinas. Kami mengatasinya sendiri secara swadaya. Selama ini pun seperti itu," katanya, Jumat (7/8/2020).
Seluas sekitar 15 hektare lahan tanaman padi yang masih berumur 35 hari milik Kelompok Tani Ngupoyo Desa Tirta Mulya yang terserang ulat penggulung daun sejak seminggu terakhir. Kelompok taninya biasa menggunakan pestisida berupa insektisida untuk mengatasi ulat penggulung daun yang menyerang tanaman padi milik mereka.
Baca Juga: Tewas Tenggelam, Nelayan di Nongsa Ternyata Positif Covid-19
"Sejak beberapa hari ini kami melakukan menyemprotkan cairan insektisida ke sejumlah tanaman padi yang terserang ulat penggulung daun secara bertahap," ujarnya, melansir Antara.
Puwanto meyakini tanaman padi di lahan 15 hektare yang telah terserang ulat penggulang daun ini tidak rusak atau sampai gagal panen atau puso karena yang terserang hanya bagian daun padi.
Meski demikian, kata dia, serangan ulat penggulung daun ini menganggu pertumbuhan tanaman padi yang seharusnya daun menjadi segar bisa berkembang dan bertambah tetapi lama tumbuh.
Menurut dia, daun tanaman padi yang telah terserang ulat penggulung daun tersebut langsung rusak. Akan tetapi, akan tumbuh kembali daun tanaman padi yang baru.
Ia mengatakan bahwa petani di wilayah ini tidak terlalu khawatir tanaman padi terserang ulat penggulung daun karena gampang dalam penanganannya.
Baca Juga: Viral Istri Sah Diduga Murka, Robohkan Rumah Istri Muda Pakai Buldoser
"Petani lebih khawatir apabila tanaman padi terserang hama padi atau wereng," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Lupakan Rendang, Ini 7 Kuliner Khas Bengkulu yang Lebih Menggoda Lidah
-
BRI Peduli Serahkan Ambulance ke Polda Bengkulu untuk Dukung Pelayanan Masyarakat
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Asistennya Tertinggal, Aksi Tak Terduga Prabowo di Bengkulu Bikin Heboh
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Momen Haru 305 Lansia Indralaya Resmi Diwisuda, Ini Kisah di Baliknya
-
Helmy Yahya Resmikan AKKSI Sumsel: Misi Bangun Palembang Dengan Konten Positif
-
Cek Link Dana Kaget 15 April 2025! Saldo Gratis Cair, Bisa Langsung Bayar Listrik!
-
Sempat Gandeng RK, Kini Herman Deru Siapkan Rp100 Miliar Bangun Pasar Cinde
-
Pembelian Emas di Palembang Dibatasi, Harga Tembus Rekor Rp10,8 Juta per Suku