SuaraSumsel.id - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat berhasil mengungkap kasus dugaan penipuan seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI AD berpangkat kolonel.
Pelaku yang berinisial ADY (48) menipu korban dengan modus mengaku bisa memutasikan anggota TNI. Ia kemudian meminta sejumlah uang untuk memuluskan niat tersebut.
Panit II Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar Iptu Nedrawati mengatakan tersangka mengaku bisa memindahkan menantu korban dari Kodam VI Mulawarman Kalimantan Timur ke Kodam I Bukit Barisan, Sumatera Utara dengan syarat korban memberikan sejumlah uang kepada tersangka
Peristiwa ini bermula pada Februari 2016 silam. Saat itu, jelas Nedrawati, korban menyepakati arahan pelaku dan mengirimkan uang sebesar Rp252 juta.
Namun setelah menyerahkan uang sesuai kesepakatan, menantu korban hingga saat ini belum juga dimutasi sesuai apa dijanjikan tersangka.
"Merasa dirugikan, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumbar," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/7/2020).
Menurut Nedrawati, korban lantas membuat laporan polisi nomor : LP/85/IV/2019/SPKT Sbr tentang dugaan tindak pidana penipuan yang dibuat pada tanggal 8 April 2019.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi mengenai keberadaan tersangka.
Petugas kemudian meringkus ADY di Kabupaten Padang Pariaman, Senin (13/7).
Baca Juga: Hendak Ambil Air, Junar Syok Lihat Kaki Mayat Nongol dari Dalam Sumur
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari buku tabungan korban dan tersangka, bukti transfer serta foto layar percakapan melalui pesan singkat.
Nedrawati menuturkan, korban dan tersangka hanya kenal lewat komunikasi telepon.
Sementara cara tersangka meyakinkan korban dengan mengirimkan foto memakai baju kaos warna hijau seolah-olah seperti anggota TNI AD.
Tersangka juga mengelabui korban dengan mengirimkan foto dirinya dengan jenderal di Mabes TNI.
Menurut Nedrawati, korban telah mentransfer uang sebanyak empat kali kepada tersangka sejak 2016. Uang tersebut jika ditotal mencapai Rp 252 juta.
"Mulai dari Rp20 juta, Rp50 juta, Rp70 juta dan Rp12 juta selama tahun 2016," ujarnya, memungkasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Rumah Tangga Tasya Farasya Retak, Pamit dari Sosmed Usai Unggah Quote 'Broken Trust'
-
Nutrijell, Sarden, Hingga Margarin Turun Harga: Buruan Cek Promo Alfamart September 2025
-
Warna Itu Murahan, Ini Cara Bikin Miniatur AI Hitam Putih yang Terlihat 'Mahal' & Penuh Cerita
-
Layanan Lebih Cepat, Kredit Lebih Mudah, BRI Manfaatkan Integrasi Data Dukcapil
-
142 Negara Dukung Kemerdekaan Palestina, Netanyahu Justru Klaim Seluruh Tanah