Nyala Energi Berdaulat dari Bumi Sriwijaya

Transisi energi ini bukan perlombaan yang harus selesai cepat. Yang terpenting, arusnya sudah bergerak ke arah yang benar, ujar Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru

Tasmalinda
Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:01 WIB
Nyala Energi Berdaulat dari Bumi Sriwijaya
lokasi Pertamina Goethermal Energy Lumut Balai di Muara Enim
Baca 10 detik
  • PLN UID S2JB bersama Pertamina Geothermal Energy mendorong transisi energi bersih di Sumatera Selatan.

  • Proyek panas bumi Lumut Balai menjadi simbol kemandirian energi dari bumi Sriwijaya.

  • Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh langkah menuju kedaulatan energi nasional.

Listrik juga mengubah cara rakyat bekerja. Melalui program Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine, PLN membantu petani dan nelayan beralih ke mesin listrik. Pompa air dan pendingin ikan kini tak lagi bergantung pada bahan bakar minyak. “Bayangkan, satu pompa listrik bisa menyelamatkan hasil panen dari gagal karena kekeringan,” kata Iwan. 

Di tingkat kebijakan, semangat ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa Sumsel siap menjadi pionir energi hijau. “Sumatera Selatan punya segalanya mulai dari panas bumi, tenaga surya, biomassa dan tentu juga air,” ujarnya.  “Kita tak hanya ingin menjadi lumbung energi, tapi juga laboratorium kemandirian energi nasional,” sambungnya optimis.

Suaranya tegas, tapi di balik nada itu tersimpan kebanggaan seorang putra daerah. “Sebagai putra Sumsel, saya ingin melihat provinsi ini tak hanya terang, tapi mandiri. Kedaulatan energi bukan sekadar kebijakan, tapi warisan bagi anak cucu,” pintanya.

Menurut Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sumatera Selatan, potensi energi baru terbarukan di provinsi ini mencapai sekitar 21.032 megawatt. Dari jumlah itu, baru sekitar 4,5 persen yang berhasil dimanfaatkan. Tantangannya tidak kecil, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga dukungan investasi. Meski begitu, optimisme tetap mengalir.

Baca Juga:PLN Kasih Diskon 50 Persen Tambah Daya, Tapi Ada Syarat Tersembunyi yang Wajib Kamu Tahu

Transisi energi ini bukan perlombaan yang harus selesai cepat. Yang terpenting, arusnya sudah bergerak ke arah yang benar,” ujar Deru.

Dan arus itu memang terus menguat. PLN UID S2JB mencatat hingga September 2025, Independent Power Producer di wilayahnya menghasilkan 82,37 GWh listrik dengan availability factor 73,53 persen. Di tengah gangguan pasokan gas dan cuaca ekstrem, sistem tetap stabil. “Ketahanan energi itu bukan tentang siapa paling kuat, tapi siapa paling siap beradaptasi,” ujar Iwan di kesempatan lainnya.

Sore hari di Lumut Balai, uap panas bumi naik perlahan di udara dingin pegunungan. Aris menatap horizon dengan pandangan jauh. Ketika malam turun di Palembang, lampu-lampu di sepanjang Sungai Musi berkilau di air. Di setiap pantulan cahaya itu tersimpan kisah tentang tangan-tangan yang bekerja tanpa dikenal, mulai dari operator, teknisi, pejabat, dan warga yang sama-sama menjaga terang.

Nyala itu tak lahir dari satu tangan. Ia tumbuh dari sinergi yang mungkin tidak selalu tampak, dari kerja yang melintas batas lembaga. Dari gunung hingga kota, dari ruang kendali hingga ruang kebijakan, mereka bersama menenun terang yakni menjadikan energi bukan sekadar daya, tapi kedaulatan.

Dari bumi Sriwijaya, cahaya itu mengalir tanpa henti ke seluruh negeri. Dari setiap nyala kecil yang dijaga, Indonesia belajar bahwa terang sejati tidak hanya berasal dari mesin dan kabel, tetapi dari keyakinan untuk menjaga daya yang tumbuh dari bumi sendiri.

Baca Juga:Pertiwi Energi Perempuan dari Bukit Barisan: Menjaga Panas Bumi, Menyalakan Kepercayaan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak