-
Mobil bekas wajib menjalani penggantian komponen penting setelah dibeli.
-
Oli mesin, aki, dan sistem pendingin menjadi prioritas utama untuk diganti.
-
Perawatan awal membuat mobil bekas lebih awet dan aman digunakan harian.
5. Filter Udara dan Filter Kabin
Dua komponen kecil ini sering diabaikan, padahal efeknya besar. Filter udara kotor bikin mesin boros bensin dan cepat panas.
Sementara filter kabin kotor bisa bikin AC bau dan sirkulasi udara tidak segar. Harga penggantian murah, tapi dampaknya langsung terasa di performa dan kenyamanan.
6. Ban dan Rem
Baca Juga:Bayar Pajak di Muba Kini Semudah Klik! Pemkab Gandeng Bank Sumsel Babel Ciptakan Sistem Digital
Cek kondisi ban, karena banyak mobil bekas dijual dengan ban yang sudah menua. Perhatikan kode produksi (DOT) — jika lebih dari lima tahun, sebaiknya diganti.
Cek juga kampas rem depan-belakang dan minyak rem. Dua hal ini menyangkut keselamatan, bukan sekadar kenyamanan.
7. Busi dan Wiper
Busi baru bikin pembakaran lebih sempurna dan tenaga mesin lebih responsif. Sementara wiper baru memastikan pandangan tetap jelas saat hujan.
Dua komponen murah ini sering dianggap sepele, padahal bisa menyelamatkan kamu di kondisi darurat.
Baca Juga:Mitos atau Fakta? 5 Profesi Remeh yang Gajinya Diprediksi Kalahkan ASN di Sumsel pada 2026
Bersihkan Throttle Body dan Ganti Oli Gardan
Kalau ingin mobil bekasmu terasa seperti baru, tambahkan dua langkah ekstra: Bersihkan throttle body agar tarikan mesin ringan, dan ganti oli gardan untuk transmisi RWD atau AWD.
Keduanya membantu menjaga performa jangka panjang dan mencegah kerusakan tersembunyi. Membeli mobil bekas itu bukan sekadar mencari harga murah, tapi juga membangun ulang kepercayaan pada kendaraan.
Dengan mengganti tujuh komponen di atas, kamu sudah melindungi mesin, dompet, dan keselamatan sendiri.
Mungkin terasa berat di awal, tapi jauh lebih murah dibanding harus memperbaiki mesin jebol atau transmisi rusak. Karena pada akhirnya, mobil bekas yang dirawat dengan benar bisa lebih awet dari mobil baru yang asal pakai