Peluncuran iPhone 17 Dituding 'Minim Inovasi' & Mirip POCO, Apple Rugi Triliunan?

apa yang terjadi setelah pengenalan iPhone 17 series justru berubah menjadi sebuah mimpi buruk finansial yang mengguncang Wall Street.

Tasmalinda
Minggu, 14 September 2025 | 17:30 WIB
Peluncuran iPhone 17 Dituding 'Minim Inovasi' & Mirip POCO, Apple Rugi Triliunan?
Kapan waktu terbaik beli iPhone 17 di Indonesia?

SuaraSumsel.id - Acara peluncuran iPhone terbaru seharusnya menjadi momen perayaan puncak bagi Apple dan para penggemarnya. Namun, apa yang terjadi setelah pengenalan iPhone 17 series justru berubah menjadi sebuah mimpi buruk finansial yang mengguncang Wall Street.

Alih-alih decak kagum, Apple justru dihadapkan pada reaksi pasar yang brutal.

Hanya dalam beberapa jam setelah tirai panggung ditutup, nilai pasar raksasa teknologi ini menguap secara drastis. Fenomena ini menjadi sorotan utama di kalangan pengamat teknologi dan investor, memicu perdebatan panas di seluruh platform media sosial.

“Ya, perusahaan Apple dikatakan kehilangan 108 miliar dollar dalam market value mereka,” ujar konten kreator Bang Milenz di akunnya millenialzkece, merangkum skala bencana yang terjadi. Jika dikonversi, angka tersebut setara dengan lebih dari Rp1.700 triliun, sebuah nilai yang lebih besar dari PDB beberapa negara.

Baca Juga:Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP

Uniknya, hilangnya market value Apple itu terjadi setelah Apple melaunching iPhone 17 series. Momen yang seharusnya mendongkrak kepercayaan pasar, malah menjadi pemicu kepanikan investor.

Penyebab Utama: Stagnasi yang Menyakitkan

Alasan turunnya market value Apple sampai hancur-hancuran, salah satunya adalah karena para investor merasa bahwa iPhone 17 tidak ada perubahan yang signifikan. Setelah berbulan-bulan membangun antisipasi, pasar disuguhkan produk yang terasa seperti sebuah pembaruan inkremental, bukan sebuah lompatan revolusioner yang diharapkan dari perusahaan sekelas Apple.

“Bahasa kasarnya itu iPhone 17 minim inovasi,” cetus Bang Milenz.

Sentimen "minim inovasi" ini bukan tanpa dasar. Meskipun iPhone 17 memperkenalkan beberapa peningkatan seperti kamera di bawah layar dan chip A19 Bionic, bagi investor, hal itu tidak cukup untuk membenarkan harganya yang premium atau untuk menjamin dominasi pasar di masa depan. Pasar mengharapkan sesuatu yang lebih—mungkin perangkat lipat yang telah lama dirumorkan, atau fitur AI yang benar-benar mengubah permainan—namun harapan itu tidak terwujud.

Baca Juga:Stop Belanja di Toko? Promo Terbaik Alfamart & Indomaret Ternyata Cuma Ada di HP

'Krisis Identitas' Desain yang Mirip POCO

Masalah "minim inovasi" diperparah oleh pukulan telak pada identitas desain Apple. Di media sosial, perbincangan paling panas bukanlah tentang fitur baru, melainkan tentang desain iPhone 17 yang secara mengejutkan dianggap mirip dengan desain ponsel POCO—merek yang dikenal dengan strategi "value for money" dan seringkali menjadi pilihan di segmen menengah.

Kemiripan ini, entah pada modul kamera persegi yang lebih tegas atau pilihan warna yang lebih berani, dianggap sebagai sebuah "penurunan kasta" bagi Apple. Brand yang selama ini memposisikan diri sebagai puncak desain premium, kini justru disamakan dengan merek yang fokus pada performa dengan harga terjangkau. Bagi investor dan konsumen loyal, ini adalah sebuah sinyal bahaya yang menandakan potensi krisis identitas.

Kombinasi dari inovasi yang terasa stagnan dan desain yang kontroversial inilah yang akhirnya membuat investor ragu akan kemampuan Apple untuk terus tumbuh dan mendominasi. Anjloknya nilai pasar ini adalah sebuah pesan yang sangat jelas dari Wall Street: era di mana Apple bisa sekadar melakukan pembaruan kecil dan tetap dipuja mungkin telah berakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak