Petugas terpaksa berjibaku menggelar selang hingga ratusan meter, bertaruh nyawa di antara gang-gang sempit untuk menjangkau pusat api.
Perjuangan mereka adalah bukti betapa tata ruang pemukiman berdampak langsung pada keselamatan warganya.
4. Bukan Sekadar Angka: 77 Jiwa Kehilangan Segalanya
Di balik data "15 rumah terbakar" ada 77 kisah pilu.
Baca Juga:5 Rekomendasi Tempat Ngopi Pagi Sekaligus Meeting Paling Nyaman di Palembang Update 2025
Sebanyak 23 Kepala Keluarga (KK) kini kehilangan segalanya. Rumah yang menjadi tempat bernaung, pakaian, surat-surat berharga, dan kenangan bertahun-tahun lenyap menjadi abu.
Mereka kini harus memulai hidup dari titik nol, sebuah kenyataan pahit yang harus dihadapi puluhan jiwa, dari anak-anak hingga lansia.
5. Ancaman yang Terus Berulang di Tepi Musi
Kebakaran di pemukiman padat seperti di 1 Ulu bukanlah yang pertama kali terjadi di Palembang.
Pola yang sama terus berulang: instalasi listrik yang mungkin tak standar, bangunan kayu yang rapat, dan akses yang sulit.
Baca Juga:Era Baru Bandara SMB II Palembang: AirAsia Mendarat, Scoot & Malindo Antre Buka Rute?
Musibah ini menjadi cermin besar bagi semua pihak tentang risiko yang terus mengintai di kawasan padat penduduk dan pentingnya mitigasi bencana yang lebih serius.