Selain memperkenalkan pelatih anyar, Sumsel United juga meluncurkan logo dan jersi klub yang penuh makna filosofis.
Logo berbentuk perisai melambangkan keteguhan dalam menghadapi segala tantangan di lapangan hijau. Warna biru tua dan biru muda melambangkan profesionalisme dan kepercayaan, sementara warna kuning dan oranye mencerminkan energi dan antusiasme.
Yang paling mencuri perhatian adalah elemen tangan yang menggenggam bola berapi—simbol dari harapan dan optimisme Sumsel United untuk terus menyala di setiap laga.
Tak hanya itu, sembilan pilar dalam logo menjadi representasi filosofi Batanghari Sembilan, merujuk pada sembilan sungai besar yang menjadi kekuatan utama Sumatera Selatan. Ini menunjukkan bahwa Sumsel United adalah milik semua masyarakat Sumsel, bukan hanya Palembang.
Baca Juga:Spesial HUT Palembang! Naik LRT Sumsel Gratis, Ini Cara Klaim Tiketnya
“Logo kami adalah narasi visual tentang siapa kami, dan untuk siapa kami bertanding,” ujar Syamsuddin Isaac dari manajemen klub.
Sementara desain jersi tak kalah sarat makna.
Motif ‘lepus bintang’ yang menghiasi jersi merupakan warisan budaya Sumatera Selatan, bermakna keagungan dan keberanian.
Ujung anak panah yang berjajar di jersi merupakan perlambang kesiapan bertarung, sedangkan dua ‘penampang’ berbentuk segitiga yang membelah jersi dari depan ke belakang mewakili semangat dan harapan.
Filosofi ini sengaja dihadirkan agar para pemain merasa bahwa mereka bukan hanya membawa nama klub, tetapi juga semangat dan harga diri masyarakat Sumatera Selatan.
Baca Juga:Akhirnya Resmi! Ini Filosofi Logo Sumsel United FC, Lambang Harapan Sepak Bola Sumsel
Dengan pelatih yang berpengalaman, manajemen yang serius, serta semangat kolektif seluruh masyarakat Sumsel, Sumsel United siap membuktikan diri di Liga 2 dan memperjuangkan tiket menuju Liga 1.
“Kami tidak mau hanya jadi pelengkap di Liga 2. Kami ingin Sumsel United menjadi cerita sukses dari Bumi Sriwijaya,” tutup Nil Maizar, penuh semangat.