Seorang warganet dengan akun Payo menulis, “Warga Palembang caknyo dak sudah-sudah disini, peh kito gerak dewek.” Komentar ini mengisyaratkan frustrasi warga yang merasa harus turun tangan sendiri karena aparat tak kunjung bertindak tegas.
Pengguna lain menambahkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya, bahkan sopir sempat menjadi korban saat mencoba melawan. “Di lanjakke malah sopir yang tebuang,” ungkapnya dengan getir.
Yang lebih menyakitkan, aksi kejahatan tersebut berlangsung tidak jauh dari pos polisi.
“Padahal di sano ado pos polisi, cobo diganti bae pos damkar, kalu bae bisa aman,” tulis netizen dengan nada satir.
Baca Juga:Sopir Angkutan Feeder Palembang Belum Gajian, PT TGM Akui Tunggakan Rp1 Miliar
Komentar lain yang cukup keras menyebut, “Oy maseh juga dak jero, kagek kalo peluru lah ngelantak sekel kamu baru tau!” sebagai bentuk peringatan keras kepada pelaku.
Warganet juga menyoroti bahwa kendaraan berpelat luar kerap menjadi sasaran utama, yang mencoreng nama baik kota Palembang.
“Jadi malu nian kota Palembang nih dibuatenyo,” kata salah satu akun.
Bahkan, seorang pengguna menyindir betapa lamanya titik tersebut menjadi sarang pemalakan, “Wkwkwk... sampe jaman ayam beranak katek sudahnyo tukang malak tempat itu.”
Meskipun pos polisi berada tak jauh dari lokasi, sebagian netizen menyebut “padahal ado pos polisi, tapiiiiiii yasudalah ytta,” seolah mengisyaratkan bahwa keberadaan aparat belum efektif mencegah aksi kriminal.
Baca Juga:Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang