Ia menyebutkan bahwa lonjakan ini tidak lepas dari sejumlah faktor global, termasuk pembelian besar-besaran emas oleh Tiongkok, serta meningkatnya ketegangan baru antara India dan Pakistan yang menciptakan keresahan pasar internasional.
Namun, Awei menekankan bahwa penurunan yang terjadi hari ini juga merupakan imbas dari aksi ambil untung dan sikap hati-hati para investor yang tengah menunggu keputusan The Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) terkait arah kebijakan suku bunga.
“Pasar sedang wait and see. Begitu The Fed mengumumkan kebijakan, harga bisa melonjak lagi atau bahkan jatuh lebih dalam,” tambahnya.
Harga emas perhiasan di Palembang sendiri sempat menyentuh angka Rp11 juta per suku beberapa waktu lalu sebelum mulai turun sejak Senin, 28 April 2025, saat harga berada di kisaran Rp10.700.000.
Baca Juga:Lowongan Executive Chef di The Alts Hotel Palembang, Kirim CV Sekarang!
“Hari ini masih lebih murah dibanding puncaknya, tapi sudah naik dari posisi terendah,” kata Awei.
Sementara itu, Noni, pedagang emas di Pasar 16 Ilir Palembang, mengatakan bahwa fluktuasi harga emas membuat sebagian besar konsumen memilih menunda pembelian.

Ia juga menekankan bahwa setiap toko memiliki standar harga berbeda tergantung kadar emas dan ongkos pembuatan perhiasannya.
“Harga saat ini masih masuk kategori stabil walaupun cenderung naik turun,” jelasnya.
Di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, emas tetap menjadi aset safe haven yang banyak diburu saat kondisi ekonomi dan politik memanas.
Baca Juga:Gedung Kantor Perusahaan Sawit PT Lonsum di Palembang Terbakar
Namun, ketika ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global mulai mereda, permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven cenderung menurun secara bertahap.