Unggahan tersebut sontak menarik perhatian warganet dan memicu diskusi panjang terkait kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Saat dikonfirmasi, Merry menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Senin (25/4/2016), ketika ia membawa cucunya, Dias, yang masih berusia 11 bulan, ke RSUD Kayuagung karena mengalami kejang demam atau step.
Sebagai seorang nenek yang panik dan berharap penanganan cepat dan tanggap dari pihak rumah sakit, Merry justru harus menghadapi sikap yang menurutnya kurang ramah dan tidak profesional dari tenaga medis yang bertugas.
Ia mengaku kecewa, karena bukannya mendapatkan pertolongan yang baik, ia malah merasa dimarahi ketika meminta cucunya diperiksa lebih lanjut akibat kaki bayi yang tampak bengkak.
Baca Juga:Masalah Parkir Tak Kunjung Selesai, Palembang Makin Semrawut
“Saya hanya ingin cucu saya ditangani dengan benar, tapi malah dimarahi, padahal ini soal nyawa anak kecil,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Insiden ini memperkuat kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap pelayanan RSUD Kayuagung yang selama ini disebut-sebut masih jauh dari standar ideal.
Banyak warganet dalam kolom komentar menyampaikan pengalaman serupa, menandakan bahwa ini bukanlah keluhan tunggal.
Dalam era keterbukaan informasi dan hak atas pelayanan kesehatan yang layak, kasus seperti ini patut menjadi perhatian serius pemerintah daerah maupun manajemen rumah sakit.
saat ini cucunya masih mengalami pembengkakan di kaki kiri hingga ke betis dan telah menjalani perawatan di rumah sakit AK Ghani Palembang.
Baca Juga:Herman Deru Telepon Bos Lion Air, Minta Penerbangan Internasional SMB II Segera Aktif
Dirinya berharap, pemerintah harus benar-benar memperhatikan pelayanan di rs tersebut agar tidak ada lagi yang mengalami hal serupa.