SuaraSumsel.id - Sosok Eddy Santana cukup lama dikenal sebagai salah satu tokoh politik di Sumatera Selatan (Sumsel). Tetapi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memasuki tahapan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU), namanya makin diperbincangkan publik.
Betapa namanya diperbincangkan karena berhasil kantongi tiket dukungan sebagai calon gubernur (cagub) dari partai yang pernah membersamainya, PDIP.
Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) menyerahkan dukungan kepada ESP yang bisa dikatakan ‘di akhir-akhir waktu’. Saat deklarasinya pada Selasa (29/8/2024), ESP mengungkapkan ingin membawa ‘ERA’ baru di Sumsel.
Kepastian ESP maju di Pilgub Sumsel ketika banyak partai sudah menyatakan dukungan serta muncul 2 pasangan cagub dan calon wakil gubernur (Cawagub) nan sudah deklarasi.
Baca Juga:Petahana Panca-Ardhani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ogan Ilir 2024
ESP pun gerak ‘sat-set’
Setelah kantongi restu dan deklarasi, ia pun langsung mendaftarkan diri ke KPU Sumsel pada hari yang sama, Selasa (29/8/2024).
ESP dipasangkan dengan kader PDIP, Riezky Aprilia. Keduanya dikenal sebagai anggota DPR RI dengan dapil Sumsel yang hanya berbeda komisi.
Selain berbeda komisi, ESP merupakan anggota parlemen yang berhasil meraih kursi parlemen nasional dengan perahu Gerindra milik Prabowo Subianto.
ESP dan PDIP Sebuah Ikon
Baca Juga:Ancam Pakai Senpira Security PT Lonsum, Trio Pencuri Sawit Berhasil Dilumpuhkan
Betul, Eddy Santana Putra (ESP) dan PDIP pernah menjadi ikon setidaknya di kota Palembang selama lebih dari 10 tahun.
Di ibu kota provinsi Sumsel ini, ESP dan PDIP telah melekat lebih dari dua periode kepemimpinan wali kota Palembang. ESP menjabat sebagai Wali Kota Palembang dalam kurun waktu selama tahun 2003-2013.
Namun bukan hanya di rentang waktu ini, ESP adalah birokrat bergelar sarjana Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan sejumlah pengalaman jabatan.
Merilis sejumlah sumber, pria kelahiran 20 Januari 1957 setidaknya pernah menjabat sebagai Kasubdit Bina Manfaat dan Pengairan Pedesaan Dinas PU Pengairan I Sumsel selama setahun, lalu selama tiga tahun, ia menjabat sebagai kepala dinas PU Pemkot Palembang.
Selama hampir 2 tahun juga menjadi Kadis Kimpraswil Palembang dan selama setahun ia adalah Kadis Tata Kota Palembang.
Sejumlah perubahan di kota Palembang tercatat sebagai prestasinya, seperti penataan kawasan pasar 16 ilir, kawasan Benteng Kuto Besak (BKB).
ESP Pernah Gagal di Pilgub Sumsel
Setelah berpengalaman selama dua periode sekaligus sejumlah jabatan birokrat, ESP pun meniti karir politik nan lebih luas.
ESP maju pada Pemilihan Umum (Pilgub) Sumsel 2013. Pada pemilihan ini, diikuti oleh empat pasang cagub dan cawagub. Mereka diantaranya Alex Noerdin-Ishak Mekki yang diusung Partai Demokrat, Golkar dan PBB.
ESP dipasangkan dengan calon wakil gubernur Anisa Juwita Tatung yang diusung PDIP dan PKPB. Pasangan lainnya ialah Herman Deru dan Maphilinda yang didukung Partai Gerindra, PPP dan Hanura dan pasangan keempat ialah Iskandar Hasan yang berpasangan dengan Hafisz Tohir yang diusung PKS, PAN dan PBR.
Dalam Pilgub kali ini, Alex Noerdin dan Ishak Mekki dinyatakan sebagai pemenang meski Mahkamah Konstitusi (MK) sempat memutuskan pemilihan suara ulang di 5 wilayah karena terbukti adanya pemanfaatan kewenangan APBD. MK mengadili perkara ini atas gugatan dari pasangan ESP dan Herman Deru.
Meski pernah menjadi Ketua DPD PDIP Sumsel, pada Pilgub 2018 nama ESP tak dimunculkan PDIP. Pada Pilgub tersebut, PDIP lebih percaya diri memajukan Giri Ramanda Kiemas yang merupakan keponakan dari Ketum Megawati Soekarnoputri.
Giri dipasangkan sebagai calon wakil gubernur bersama dengan Dodi Reza yang merupakan anak mantan Gubernur Alex Noerdin.
Saat Pilgub ini, PDIP tidak pula beruntung. Pilgub 2018 kembali diikuti oleh 4 pasangan, yang kemudian dimenangkan oleh Herman Deru yang berpasangan dengan Mawardi Yahya. Tidak sampai setahun dari Pilgub, ESP menyatakan diri keluar dari partai yang pernah dipimpin dan membesarkan namanya tersebut.
Dia lebih memilih bergabung ke partai besutan Prabowo Subianto, Partai Gerindra. Di partai ini, ia pun berhasil meraih kursi DPR RI dapil Sumsel 2 dan kemudian duduk di komisi 5 yang juga fokus pada infrastruktur.
Keinginan maju pada Pilgub Sumsel 2024 memang kerap disampaikan ESP. Di partai Gerindra pun ia sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal cagub. Namun Prabowo lebih memilih Mawardi Yahya yang sebelumnya tokoh partai Golkar Sumsel tapi dipercaya sebagai Ketua Pemenangan Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024.
ESP Janjikan Berantas Pendidikan Transaksional dan Hilirisasi
Dalam orasi politik di tengah kader, simpatisan dan pengurus PDIP Sumsel, ESP mengungkapkan jika ia punya keinginan besar membawa ERA baru bagi Sumsel.
ERA yang merupakan akronim nama Eddy Santana dan Riezky Aprilia, Ia mengungkapkan jika pasangan ini merupakan pasangan cagub yang paling pas. Punya pengalaman di dua komisi yakni komisi 4 dan 5 DPR RI, pasangan ini klaim memahami persoalan mengenai hulu dan hilir pembangunan daerah.
“Soal infrastruktur, saya (berpengalaman) di komisi 5, dan Riezky di komisi 4. Pelayanan kesehatan, prioritas kesejahteraan rakyat. Banyak yang mengadu kepada saya, saya anggap dendam, kalau aku jadi gubernur berantas pendidikan transaksional. Ado yang mengadu mau masuk sekolah bayar Rp12 juta-Rp15 juta, ado anak yang dak pacak sekolah karena dak biso bayar Rp12juta-Rp15 juta,” ucap ESP
Sedangkan di hilirisasi, ESP mengungkapkan jika Sumsel memiliki sumber daya alam yang kaya, namun tidak muncul upaya hilirisasi yang meningkat dari tahun ke tahun.
“Tanjung Carat idak tebangun, kemudian meski banyak sawit, tidak menambah pabrik minyak, apo pabrik kecap, apalagi yang lain. Ini harus dienahi,” ucapnya.
ESP dikenang sebagai ‘wong lamo’ PDIP
Syaimah, warga Palembang yang hadir di saat deklarasi mengenang ESP sebagai PDIP lamo (PDIP lama). “Aku juga kaget, ESP dan PDIP bisa bersatu lagi. ESP ini wong lamo kito (PDIP),” ujarnya.
PDIP sendiri beralasan mengusung ESP pada Pilgub Sumsel 2024 karena merupakan figur nan dinanti warga Sumsel.
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon PDIP Sumsel, Robby B Puruhita sebelumnya mengungkapkan sejumlah pertimbangan PDIP kemudian memberikan kepercayaannya lagi pada ESP.
“Alasan pertama, ESP mengikuti tahapan Pilkada di PDIP, ESP merupakan tokoh dengan survei baik. PDIP kan tidak mungkin pilih figur sembarangan, kaleng-kaleng, dan pertimbangan lainnya, demi Sumsel lebih baik,” ujarnya menyakinkan.
Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda saat deklarasi ERA menyatakan dukungan pada ESP. Dia menyebut ESP merupakan sosok yang sudah teruji.
“Pasangan (ESP-Riezky) benar-benar baru. Ini era baru Sumsel, soal program serahkan pada pak Eddy. Saya minta tolong, kader, simpatisan, tokoh-tokoh masyarakat mendukung. Pak Eddy merupakan era baru yang harus bisa terwujud, harapan baru, semangat baru,” ucap Giri dalam orasinya.