Sinergi TPID Sumatera Selatan: Kendalikan Inflasi, Jaga Daya Beli Masyarakat

Kepala Bank Indonesia Sumsel, Ricky P. Gozali mengatakan jika inflansi bulanan yang terjadi Sumsel menjadi yang terendah kedua se-Sumatera.

Tasmalinda
Selasa, 18 Juni 2024 | 22:00 WIB
Sinergi TPID Sumatera Selatan: Kendalikan Inflasi, Jaga Daya Beli Masyarakat
Kepala BI Sumsel, Ricky Gozali [dok]

SuaraSumsel.id - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengadakan High Level Meeting (HLM) Se-Sumatera Selatan pada Rabu (12/6/2024). Kegiatan ini menjadi upaya strategis dalam menekan inflansi sekaligus menjaga daya beli di masyarakat.

Dalam paparannya, Kepala Bank Indonesia Sumsel, Ricky P. Gozali mengatakan jika inflansi bulanan yang terjadi Sumsel menjadi yang terendah kedua se-Sumatera.

Meski demikian perlu juga diwaspadai kenaikan harga pada beberapa komoditas volatile food menjelang hari raya.

"Seperti harga beras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih," ujarnya dalam paparannya tersebut.

Baca Juga:Dukungan Golkar Belum Pasti di Pilgub Sumsel, Mawardi Yahya-Anita Tetap Kompak

Selain komoditas volatile food, BI juga mengajak perlu diwaspadai kenaikan harga komoditas non volatile food seperti peningkatan tarif angkutan udara, kenaikan harga emas perhiasan,

"Termasuk berlanjutnya kenaikan harga rokok di pasaran," ujar Ricky.

Sementara itu HLM TPID se Sumatera Selatan dilakukan sebagai persiapan menghadapi hari raya Idul Adha dan libur sekolah.

Kegiatan HLM TPID se-Sumatera Selatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan sekaligus sebagai Ketua TPID Provinsi Sumatera Selatan.

Pj. Gubernur Agus Fatoni memberikan apresiasi kepada seluruh TPID se-Sumatera Selatan dalam upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan.

Baca Juga:Duel Maut di Hari Raya, Satu Orang Tewas di Lubuklinggau, Pelaku Masih Dirawat

Fatoni juga mengingatkan beberapa risiko yang perlu dicermati hingga akhir tahun, seperti ketidakpastian cuaca, situasi politik, dan kondisi eksternal,

"Serta peningkatan permintaan pada momen Idul Adha, libur sekolah, serta Natal dan Tahun Baru 2025," imbuhnya.

Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, Wandayantolis, mengingatkan jika pada Juni sampai dengan Agustus 2024, Sumsel akan menghadapi situasi menuju La Nina yang berpotensi meningkatkan curah hujan.

Curah hujan diprediksi akan terus berkurang sesuai dengan masuknya musim kemarau.

Fatoni juga menyampaikan beberapa arahan mengantisipasi dampak risiko jangka pendek hingga akhir tahun, antara lain melakukan antisipasi ketidakpastian cuaca, mendorong optimalisasi lahan pekarangan,

"Mendorong optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), terus melaksanakan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Se-Sumsel (GPISS), serta (5) memberikan dukungan fiskal," ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel menyampaikan jika inflasi Sumatera Selatan pada Mei 2024 tetap terkendali, sebesar 0,06% (mtm) atau 2,98% (yoy), masih berada dalam sasaran inflasi nasional sebesar 2,5% ± 1%.

Menjelang HBKN Idul Adha 1445 H serta libur sekolah, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait lainnya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga terkendalinya inflasi.

Masyarakat dihimbau untuk dapat bijak berbelanja, dengan hemat dan berbelanja secukupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini