Perta-Samtan Gas Bantu Agrowisata Nanas Prabumulih Ciptakan Ekonomi Sirkular

PT Perta-Samtan Gas mendukung ekonomi sirkular di Kota Prabumulih Sumatera Selatan.

Tasmalinda
Senin, 04 Maret 2024 | 22:55 WIB
Perta-Samtan Gas Bantu Agrowisata Nanas Prabumulih Ciptakan Ekonomi Sirkular
Kunjungan mitra binaan Perta-samtan ke kawasan agrowisata nanas Prabumulih

Helton menyadari bahwa aksi gotong-royong pembersihan sampah saja, tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah di wilayah kelurahan yang ia pimpin. Di sisi lain, warganya memang kesulitan membuang sampah karena tidak ada fasilitas TPS serta wilayahnya berada di pinggiran kota dan tidak dilewati armada pengangkutan sampah milik pemerintah Kota.

Syamsul Asinar Radjam, agroekolog dan pendiri Komunitas PrabumaGGot Indonesia berpendapat, “belajar dari praktik-praktik baik yang berhasil dilakukan oleh komunitas-komunitas pengolah sampah di Kota Prabumulih, harus ada semacam Unit Pengolahan Sampah Terpadu di tingkat komunitas.”

Usaha-usaha mengentaskan masalah sampah berbasis komunitas ini dimulai dari skala kecil.

“Small is beautiful. Kecil itu indah. Yang terpenting keberlanjutan dalam jangka panjang. Nanti lama-lama akan membesar. Dengan syarat ada keterlibatan dari banyak pemangku kepentingan. Baik pemerintah, perusahaan, kalangan profesional, dan lainnya.” ujarnya.

Baca Juga:2 Anggota Bawaslu OKU Dipolisikan Karena Terima Rp1,34 Miliar, Janjikan Caleg PAN Lolos DPRD

“Pilihan aksinya juga disesuaikan dengan potensi sumber daya lokal yang tersedia di tingkat lokal. Pilihan teknologinya juga yang sepraktis mungkin, semurah mungkin, tetapi efektif dalam mengubah masalah menjadi peluang. Tentu saja seberapa tebal modal sosial juga menjadi bahan pertimbangan,”

”Nah, hasil olahan sampah dari Unit Pengolahan Sampah Terpadu di kawasan agrowisata nanas Karang Jaya bisa saja bukan maggot BSF. Bisa saja ekstraksi enzym nanas, bisa produk makanan seperti nata de soya, atau langsung untuk pakan ternak sapi dan kambing. Perlu diusahakan tenaga ahli dan teknologinya ada di Prabumulih, untuk memudahkan proses adopsi teknologinya,” kata Syamsul di akhir acara diskusi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini