5 Fakta Unik Stadion Jakabaring yang Bakal Jadi Saksi Duel Timnas Kontra Brunei Darussalam

Berikut 5 fakta unik, stadion Gelora Sriwijaya yang bakal menjadi saksi bagaimana timnas Indonesia berjuang melawan Brunei Darussalam, pada 10 Oktober mendatang.

Tasmalinda
Sabtu, 30 September 2023 | 20:34 WIB
5 Fakta Unik Stadion Jakabaring yang Bakal Jadi Saksi Duel Timnas Kontra Brunei Darussalam
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (6/11/2020). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]

SuaraSumsel.id - Stadion megah di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang disepakati menjadi venue yang mempertemukan timnas Indonesia kontra Brunei Darussaalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Stadion kebanggan warga Palembang, Sumatera Selatan memiliki 5 fakta unik. Berikut 5 fakta unik, stadion Gelora Sriwijaya yang bakal menjadi saksi bagaimana timnas Indonesia berjuang melawan Brunei Darussalam, pada  10 Oktober mendatang.

1. Pernah kali gagal jadi tuan rumah ajang internasional

Stadion Sriwijaya Gelora Jakabaring Palembang pernah usulkan dalam beberapa evan sepak bola internasional diantaranya piala U-17.  Stadion dengan kapasitas 23.000 penonton ini pun gagal menjadi tuan rumah piala dunia U-20 yang seharusnya Indonesia menjadi tuan rumah tahun ini.

Baca Juga:Berikut Lahan-Lahan Konsesi Perusahaan di Sumsel Sumbang Hotpsot, Belum Ditindak?

2. Berada di komplek Jakabaring Sport City (JSC)

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang berada di kawasan komplek Jakabaring Sport City. Stadion ini termasuk iikon komplek venue olahraga di Palembang ini.

Ada setidaknya 14 venue kelas internasional di kawasan komplek venue olahraga ini. Stadion yang berada tidak jauh dari pintu masuk ini, memang menjadi ciri khas atau terintegrasi kawasan komplek venue olahraga di Palembang.

3. Berskala Internasional

Stadion yang dibangun sejak menyambut perhelatan PON di Palembang tersebut, kian diperbaiki. Apalagi menjelang pelaksanaan SEA Games dan Asean Games yang menjadikan kawasan olahraga ini harus berstandar internasional.

Baca Juga:Berpamitan di Hari Terakhir Masa Jabatan, Herman Deru Bahas Sosok PJ Gubernur Sumsel

Dibangun sejak 1 Januari 2001 ini ditujukan guna menyelenggarakan PON XVI ketika Kota Palembang ditunjuk menjadi tuan rumah PON, pada 2 September 2004.

Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12.

4, Berkarakter simbol Maritim

Stadion ini menggunakan rumput berjenisinternasional Buffalo Grass. Terdapat delapan lintasan atletik yang mengelilingi lapangan sepak bola dengan juga ukuran standar internasional.

Terdapat dua atap biru bulat menopang lengkungan yang tampak seperti layar kapal .Tribune utama yang berada di sisi barat dan timur ditutupi dua lengkungan baja besar. 

Pada dinding luar pada sisi barat dan timur terhadap motif khas songket nan juga menjadi identitas budaya Palembang. Hal ini menjadi simbol dari Kerajaan Sriwijaya dikenal akan kekuatan maritimnya. 

5. Rumah klub Sriwijaya FC

Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ketiga.

Selain rumah klub Sriwijaya FC, stadion ini juga menjadi saksi dari verifikasi AFC menjadikan Stadion ini satu dari 3 stadion standar AAFC di Indonesia Stadion ini menjadi stadion utama pada upacara pembukaan dan penutupan SEA Games 2011 di Palembang.

Stadion Jakabaring sendiri diketahui terakhir menggelar pertandingan tim nasional pada ajang Piala AFF U-23 Wanita 2023 kemarin yang melibatkan Timnas Putri Indonesia U-23.

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi mengonfirmasi Stadion Jakabaring menjadi venue laga Timnas Indonesia vs Brunei. Duel dijadwalkan berlangsung pada Kamis (12/12023) mendatang.

Kepastian ini pun menjadi kabar gembira bagi pendukung Timnas Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Sebab, sebelumnya jarang skuad Garuda bermain di luar Pulau Jawa.

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Instagram/@jakabaringsportcity)
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Instagram/@jakabaringsportcity)

Dalam beberapa laga FIFA Matchday maupun turnamen internasional terakhir, Timnas Indonesia baik senior maupun kelompok umur lebih banyak bermain di Pulau Jawa.

Pada FIFA Matchday terakhir melawan Turkmenistan, Timnas Indonesia lebih memilih menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Pada FIFA Matchday sebelumnya yakni melawan Palestina dan Argentina, tim Merah Putih juga memilih menggunakan venue Stadion Gelora Bung Tomo dan SUGBK.

Bahkan tak hanya senior, Timnas level kelompok umur seperti U-16, U-20, dan U-23 pun bermain stadion-stadion di Pulau Jawa seperti Maguwoharjo, Manahan, Gelora Bung Tomo, Pakansari, dsb.

Adapun duel melawan Brunei di Stadion Jakabaring sendiri akan menjadi duel leg pertama pada babak Playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di leg kedua Timnas Indonesia gantian bertandang ke Brunei dan bertarung di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah pada Selasa (17/10/23).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini