“Yang kami gugat, ialah kepentingan publik. Bukan atas nama pribadi, kami pun merasakan bagaimana publik kewalahan dan pelik menghadapi banjir. Bencana itu punya efek ganda pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Tentu merugi, jauh lebih besar dari kerugian yang kami gugat. Tidak hanya pengetahuan, aset kendaraan rusak, pendapatan menurun, sampai potensi sakit mental menghadapi macet setiap hujan turun”, beber Mualimin yang keseharian berprofesi sebagai advokat.
Suara.com berusaha merangkum titik banjir di Palembang selama medio tahun 2022. Pencarian lokasi banjir dengan menggunakan aplikasi google map merupakan perangkat digital bersumber dari data terbuka. Selain google map, juga menggunakan google earth yang merupakan layanan globe virtual, guna memetakkan bumi dengan pemetaan satelit, fotografi udara serta globe GIS 3D.
Suara.com merangkum informasi berdasarkan pemberitaan media massa sekaligus perbincangan publik di media sosial instagram dan facebook. Hal ini karena data kawasan banjir dari lembaga Pemerintah daerah, tidak banyak tersedia.
Salah satu yang ditemukan ialah di website Balai Sungai Kementerian PUPR yakni https://sda.pu.go.id/balai/bbwssumatera8/3874-2/, data itu hanya berupa tangkapan pemetaan.
Baca Juga:Kepergok Mandi di WC SPBU, Tiga Anak Gadis di OKU Sumsel Disekap
Sayangnya meski data terbuka, namun tidak banyak informasi sehingga akhirnya lembaga tersebut pun bersedia memberikan informasi dalam bentuk data penanggulangan banjir. Lokasi ini sebenarnya mencerminkan lokasi rawan banjir di Palembang.
Terdapat 38 lokasi yang setidaknya dikatagorikan lembaga tersebut sebagai kawasan rawan banjir berdasarkan data yang dikumpulkan. Data kawasan rawan banjir di Palembang, dapat dilihat di link ini,
Dari data ini, titik rawan banjir dilakukan identifikasi di google map dengan hasil ini,
Baca Juga:Tiga Anak Gadis Disekap di WC Toilet SPBU OKU Sumsel, Orang Tua Emosi
Selain itu juga diformulasikan di google earth dengan hasil tampilannya seperti di bawah ini.
![Titik-titik banjir di Palembang [Google Earth]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/03/21964-titik-titik-banjir-di-palembang-google-earth.jpg)
Pada aplikasi yang sama, bisa dibandingkan tampilan kawasan banjir pada tahun 2022 dengan pada tahun 1985, terdapat pembukaan kawasan yang luas, termasuk kawasan aliran sungai dan anak sungai di Palembang.
![Google earth Palembang pada tahun 1985 [instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/07/77925-google-earth-palembang-pada-tahun-1985-instagram.jpg)
Dari analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan pemetaan yakni, kota Palembang kerap dikepung banjir karena banyak kawasan yang menghambat ruang bagi air hujan mengalir ke saluran primer, seperti anak-anak Sungai Musi.
Situasi ini yang mengakibatkan saban musim hujan, Palembang akan selalu banjir. Bencana ekologi banjir (genangan) disebabkan karena penyumbatan air mengalir ke saluran primer, hingga mengalir ke saluran primer, ruang yang membawa air ke anak Sungai Musi atau ke Sungai Musi yang hilang.
Hujan kemudian mengepung hampir sebagian besar wilayah meski kota Palembang berada di pesisir Sungai Musi sekaligus dikelilingi anak-anak Sungai Musi.
Hampir 404,19 Ha Rawa dan RTH Palembang Dialihfungsikan