Banjir terus mengepung
Selain rumah Mualimin, kota Palembang kekinian masih dikepung banjir. Pada awal Desember 2022, hujan mengguyur Palembang selama dua jam, mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan protokol dan pemukiman.
Ketinggian air minimal 30 centimeter telah mengakibatkan pemukiman penduduk seperti di kawasan Sekip, Bendung, Demang Lebar Daun, Dwikora, Rawa Sari (belakang kampus UIN Raden Fatah Palembang) sekaligus jalan Simanjuntak.
ANTARA menyebutkan ruas jalan yang banjir di antaranya kawasan Soekarno Hatta, Sultan Mahmud Badaruddin II, KM 11, Jalan Jepang, Kecamatan Alang Alang Lebar, Kolonel Berlian, jalan Basuki Rahmat, Jalan Sukamto, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Mayor Ruslan, Bay Salim, dan Jalan protokol Sudirman juga terendam banjir.
Baca Juga:Kepergok Mandi di WC SPBU, Tiga Anak Gadis di OKU Sumsel Disekap
Banjir pada awal Desember itu juga membuat kemacetan lalu lintas seperti saban musim hujan di Palembang. Tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok akibat kemasukan air.
“Yang kami gugat, ialah kepentingan publik. Bukan atas nama pribadi, kami pun merasakan bagaimana publik kewalahan dan pelik menghadapi banjir. Bencana itu punya efek ganda pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Tentu merugi, jauh lebih besar dari kerugian yang kami gugat. Tidak hanya pengetahuan, aset kendaraan rusak, pendapatan menurun, sampai potensi sakit mental menghadapi macet setiap hujan turun”, beber Mualimin yang keseharian berprofesi sebagai advokat.
Suara.com berusaha merangkum titik banjir di Palembang selama medio tahun 2022. Pencarian lokasi banjir dengan menggunakan aplikasi google map merupakan perangkat digital bersumber dari data terbuka. Selain google map, juga menggunakan google earth yang merupakan layanan globe virtual, guna memetakkan bumi dengan pemetaan satelit, fotografi udara serta globe GIS 3D.
Suara.com merangkum informasi berdasarkan pemberitaan media massa sekaligus perbincangan publik di media sosial instagram dan facebook. Hal ini karena data kawasan banjir dari lembaga Pemerintah daerah, tidak banyak tersedia.
Salah satu yang ditemukan ialah di website Balai Sungai Kementerian PUPR yakni https://sda.pu.go.id/balai/bbwssumatera8/3874-2/, data itu hanya berupa tangkapan pemetaan.
Baca Juga:Tiga Anak Gadis Disekap di WC Toilet SPBU OKU Sumsel, Orang Tua Emosi
Sayangnya meski data terbuka, namun tidak banyak informasi sehingga akhirnya lembaga tersebut pun bersedia memberikan informasi dalam bentuk data penanggulangan banjir. Lokasi ini sebenarnya mencerminkan lokasi rawan banjir di Palembang.