"Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sebagai pemimpin daerah, sehingga ada kritikan “urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain”.
Ridwan Kamil pun mengungkapkan jika kritikan mengurus Jawa Barat pun tersebut diterima dengan baik.
"Kritikan itu saya terima dengan lapang dada. Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luar biasa," sambung Ridwan Kamil.
Tak lupa Ridwan Kamil menyematkan pantun sebagai kebiasaan wong Sumsel dalam berkomunikasi.
Baca Juga:Update Harga Sembako di Sumsel: Beras Masih Naik, Cabai Turun Karena Panen
![LRT Palembang [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/12/50868-lrt-palembang-antara.jpg)
“Indahnya kembang di motif baju. Menjual gaun ke pulau Sumatera. Kota Palembang memang maju.
Warganya pun bahagia sejahtera," ujar Ridwan Kamil.
"Sejaki lagi hapunten dan hatur nuhun" ucap Ridwan Kamil.