SuaraSumsel.id - Demonstrasi mahasiswa di Palembang Sumatera Selatan berakhir ricuh. Demonstrasi yang menyatakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) digelar Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Sumatera Selatan (Sumsel). Pada Rabu ini, terjadi gelombang aksi demonstrasi mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan.
Menjelang sore hari, aksi penolakan digelar di simpang empat RS Charitas Palembang. Aksi ini berakhir ricuh dengan berusaha menghadang iring-iringan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang menjalankan kunker di Palembang.
Video massa aksi yang mengejar mobil yang diduga ditumpangi Wapres Ma’ruf Amin viral di berbagai sosial media.
Unjuk rasa puluhan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi membuat membuat arus lalulintas dari segala arah macet panjang. Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumsel Brigadir Jendral (Brigjen) Rudi Setiawan pasca-ricuh tampak di lokasi kejadian memantau pengamanan.
Baca Juga:Kunker di Sumsel, Wapres Maruf Amin Resmikan Aplikasi Zakat Ziswaf Mobile
Wakapolda menjelaskan Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Sumsel ini melakukan unjuk rasa berbeda dengan izin yang mereka ajukan.
“Mereka awalnya ingin melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumsel, namun justru mahasiswa ini melakukan aksi unras di Simpang Empat Charitas, di mana dalam kondisi lalulintas yang tinggi membuat kemacetan panjang,” ucap Brigjen Rudi Setiawan didampingi Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Kamarudin dan Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjodjo,
Brigjend Rudi Setiawan menjelaskan ada tujuh mahasiswa yang diamankan dalam unjuk rasa kali ini, lantaran diduga melakukan tindakan provokatif.
“Ada tujuh orang yang diamankan,” ucapnya melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga:Tarif Angkutan Travel di Sumsel Mulai Alami Kenaikan, Imbas Harga BBM Naik