Diketahui saat itu, Num Cik AR anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) sementara istrinya merupakan bagian dari Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
“Karena yang diyakini menganut politik sayap kiri atau komunis, lalu keduanya ditangkap,” tutup Syafrudin Di sejumlah catatan sejarah pun, belum ditemukan makam atau kisah akhir sepasang suami istri pemberani ini.