SuaraSumsel.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumatera Selatan atau se Sumsel turut menolak penundaan Pemilihan Umum atau Pemilu tahun 2024, sekaligus perpanjangan masa jabatan Jokowi selama tiga periode.
Aksi BEM se Sumsel akan digelar di DPRD Sumatera Selatan, siang ini. Beberapa Bem se Sumatera Selatan yang tergabung di antaranya BEM Universitas Sriwijaya atau Unsri.
Adapun belasan tuntutan yang bakal disampaikan di antaranya mengajak DPRD Sumatera Selatan atau Sumsel untuk bersama-sama menolak kebijakan penundaan Pemilu 2024. Apalagi perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga tiga periode.
Berikut tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se Sumatera Selatan yang akan menggelar demontsrasi hari ini, di gedung DPRD.
- Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menolak gagasan penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.
- Mendesak dan menuntut Presiden guna menstabilkan harga pangan, dan menjamin ketersediaannya
- Mendesak dan menuntut Presiden pengungkapan mafia minyak goreng
- Mendesak dan menuntut Presiden mengkaji ulang UU IKN pada pasal yang bermasalah
- Mendesak dan menuntut Presiden menyelesaikan konflik agraria
- Mendesak dan menuntut Presiden membatalkan kenaikan pajak, seperti PPN
- Mendesak dan menuntut Presiden menghentikan kriminalisasi aktivis seperti halnya kasus Haris Azhar dan Fatia
- Mendesak dan menuntut Presiden mengganti menteri yang membuat kegaduhan dan polemik di masyarakat.
- Mendesak dan menuntut Presiden dan Wakil Presiden memenuhi dan menempati janji kampaye
- Mendesak DPRD Provinsi Sumsel untuk melibatkan, mendukung dan membersamai perjuangan BEM ini, dan menyampaikan tuntutan ini ke pemerintah pusat.
Perwakilan BEM Unsri, Pahriza Andresta membenarkan jika aksi yang akan berlangsung siang ini merupakan gabungan dari seluruh BEM se Sumatera Selatan.
"BEM Unsri ikut dan turut berjuang," ujarnya kepada Suara.com, Kamis (7/4/2022).