SuaraSumsel.id - Pendakwah kondang, Ustaz Abdul Somad atau UAS dalam sebuah video ceramahnya yang kini tengah beredar di media sosial menyinggung soal perayaan Hari Valentine yang kerap diperingati tiap tanggal 14 Februari.
Video UAS singgung perayaan Hari Valentine itu awalnya diunggah kanal YouTube Dakwah Singkat Padat, seperti dilihat pada Jumat 11 Februari 2022.
Dalam video berjudul ‘Hukum Merayakan Hari Valentine dan Sejarahnya’ yang tayang pada 4 tahun silam itu, tampak UAS tengah ceramah di hadapan jamaah.
“Jelaskan tentang Valentine dan solusinya,” kata UAS membacakan permintaan jamaah.
Baca Juga:Panen Padi Gogo, Menko Airlangga Hartanto Ungkap Lampung Bersaing dengan Sumsel Soal Produksi Beras
Melansir terkini.id-jaringan Suara.com, UAS pun kemudian menjelaskan soal asal kata Valentine yang berasal dari nama Santo Valentino yang artinya orang suci.
“Santo Valentino, Santo artinya suci. Kalau saya di agama Kristen digelar Santo Somanus, manusia suci,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, Santo Valentino adalah sosok yang membebaskan tentara yang sedang bercinta hingga dia dibunuh. Hari kematian Santo Valentino itulah, menurut UAS, yang diperingati sebagai hari Valentine atau hari cinta.
“Santo Valentino dialah yang membebaskan tentara yang sedang bercinta dinikahkannya maka akhirnya dia dibunuh, lalu hari kematiannya itu dikenal dengan hari cinta,” jelasnya.
Abdul Somad pun menegaskan bahwa hari Valentine yang diperingati tiap tanggal 14 Februari itu merupakan hari zina internasional.
Baca Juga:Viral Video Konvoi, Bawa Sajam hingga Hina Polisi, Polda Sumsel: Pelakunya Banyak Pelajar
“Tapi ternyata nanti tanggal 14 Februari itu adalah hari zina internasional. Di malam itu semua orang keluar dengan pasangannya, bahkan hotel-hotel di Pekanbaru pasang harga promo ‘malam cinta’ setengah harga,” tuturnya.
Adapun menjawab soal solusi terkait hari Valentine tersebut, UAS meminta kepada jamaah untuk menggelar pengajian di masjid-masjid pada 14 Februari nanti.
“Makanya nanti tanggal 14 (Februari) itu buat pengajian di masjid-masjid, pengajian menolak kemungkaran,” ujarnya.