Hingga Akhir 2021, BRI Miliki Lebih dari 500 Ribu AgenBRILink di Seluruh Indonesia

Keberhasilan BRI dalam memperbaiki struktur pendanaan membuat beban bunga BRI turun.

Fabiola Febrinastri
Kamis, 03 Februari 2022 | 14:00 WIB
Hingga Akhir 2021, BRI Miliki Lebih dari 500 Ribu AgenBRILink di Seluruh Indonesia
Dirut BRI, Sunarso. (Dok: BRI)

SuaraSumsel.id - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup tahun 2021 dengan gemilang. Di tengah kondisi pemulihan ekonomi, perseroan berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders melalui penciptaan economic value dan social value untuk menjaga fundamental kinerja dapat tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan.

Dalam pemaparan kinerja keuangan Triwulan IV 2021 yang digelar Kamis (3/2/2022), Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, BRI berhasil mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar Rp.32,22 triliun, atau tumbuh 75,53% year on year (yoy).

Sunarso mengungkapkan, penopang utama pertumbuhan laba BRI terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh positif, disertai penurunan biaya bunga yang signifikan. Dan di saat bersamaan, perseroan mampu mengelola portfolio mix dan kualitas aset, sehingga dapat meningkatkan yield asset.

“Raihan laba BRI sebesar Rp32,22 triliun membuktikan bahwa perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholders di tengah kondisi yang menantang saat ini,” ujarnya.

Baca Juga:Untuk Dapat Tiket MotoGP, Nasabah Cukup Login Aplikasi BRImo dan Pilih Banner MotoGP di "Spesial Untukmu"

Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit BRI (secara bank only) tercatat tumbuh 7,16% yoy. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24%.

“Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, dengan driver utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98% yoy. Sementara itu, segmen konsumer tumbuh 3,97% yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55% dan segmen korporasi tumbuh 2,37%. Hal ini sesuai dengan aspirasi BRI untuk fokus ke segmen UMKM,” imbuh Sunarso.

Dari sisi manajemen risiko, BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,08% dengan NPL Coverage yang sangat memadai sebesar 278,14%.

“Kualitas kredit BRI yang baik tersebut diikuti dengan kondisi restrukturisasi kredit BRI, yang saat ini terus melandai. Hingga akhir Desember 2021, restrukturisasi BRI sebesar Rp156,93 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp245,22 triliun,” tambah Sunarso.

Bank BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan DPK. Hingga akhir Desember 2021, DPK BRI tercatat tumbuh 7,14% yoy dengan dana murah (CASA) meningkat sebesar 11,18% yoy.

Baca Juga:Setelah 26 Tahun, Indonesia Dapat Kembali Jadi Tuan Rumah Balap Motor MotoGP

Kinerja solid dari BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja BRI Group secara keseluruhan, atau BRI secara konsolidasian. Atas bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani pada 13 September 2021, Laporan Keuangan Konsolidasian BRI ini juga telah memberlakukan metode penyatuan kepemilikan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang mana untuk penyajian transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tersebut (dalam hal ini laporan keuangan periode tahun 2020 dan tahun 2021) disajikan seakan-akan penggabungan usaha tersebut terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini