SuaraSumsel.id - Peristiwa penganiayaan perawat RS Siloam Palembang terus dikecam netizen. Mereka menaruh empati dan terus mengencam pelaku penganiayaan terhadap perawat Cristina, 28.
Sejak peristiwa ini muncul di media sosial, kemudian viral dan akhirnya mengencam bersama, netizen menyesalkan perbuatan penganiayaan yang dinilai kurang mendidik tersebut.
Sampai Sabtu (17/4/2021) pagi, tagar #saveperawatindonesia sudah dipakai hampir lebih 18K pengguna Twiiter. Selain mengecam, netizen pun mengomentari tindakan standar operasi penarikan jarum suntik pada infus anak-anak.
Misalnya saja akun Tiwi membagikan informasi perlunya keluarga pasien bertanya saat terjadi peristiwa, agar mendapatkan pengetahuan medis yang benar.
Baca Juga:Para Mantan Napi Terorisme Datangi Kapolda Sumsel, Ini Penyebabnya
Hal ini dilakukan agar pihak keluarga juga tidak langsung main hakim sendiri.
"Sumbu pendek masalah ini, si istri tidak terima ada benda yang dikira jarum suntik yang keluar dari pembuluh anaknya, ditambah bekas plester yang masih berdarah. Ini hal biasa pada anak-anak, apalagi yang banyak gerak," tulisnya.
Lalu dilanjutkan, jika permasalahan ini sederhana dan menjadi malu sedunia maya karena kurang mengatahui tindakan medis yang dilakukan pada anak sendiri.
"Karena itu, keluarga pasien jika kurang paham, banyak TANYA, apa yang dilakukan petugas medis. Jangan main hakim sendiri," tegas ia.
Ia pun mengingatkan pada rekan sejawat untuk selalu melaksanakan prosedur medis yang benar, dan selalu membawa ponsel agar mampu merekam kejadian serupa jika berulang kemudian hari.
Baca Juga:Aset Tersangka Korupsi Masjid Raya Sriwijaya Disita Kejati Sumsel
"Sebagai bukti kalo ada yang melakukan pelecahan dan kekerasan pada nakes lagi," pungkasnya.
Akun Naul_se membagikan unggahan jika tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan kepada perawat dengan alasan apapun.
Berbagai video, foto dan pita hitam dibagikan sebagai bentuk kecaman terhadap penganiayaan perawat RS Siloam di Palembang ini.