Pasien Covid 19 Naik, Bengkulu Kaji Pembatasan Jam Operasional Tempat Usaha

Menyusul makin bertambah angka pasien positif covid 19 di Bengkulu.

Tasmalinda
Kamis, 07 Januari 2021 | 20:18 WIB
Pasien Covid 19 Naik, Bengkulu Kaji Pembatasan Jam Operasional Tempat Usaha
Satpol-PP membatasi tempat usaha (5/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraSumsel.id - Angka positif COVID-19 di Provinsi Bengkul naik, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku tengah mengkaji dan mempertimbangkan pemberlakuan pembatasan jam buka bagi tempat-tempat usaha.

"Pembatasan jam kerja dan jam buka tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat aktivitas ekonomi ini yang sedang kita kaji, apakah akan dilakukan pembatasan nanti dilihat dulu berdasarkan indikator kondisi COVID-19 di Bengkulu," kata Rohidin di Bengkulu, Kamis seperti dilansir Antara.

Kendati demikian Rohidin menilai belum perlu dilakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Bengkulu sebagai upaya memutus rantai penularan virus corona jenis baru.

Menurutnya, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa dirinya memutuskan belum mengusulkan pemberlakuan PSBB meskipun hingga Kamis (7/01) COVID-19 telah menjangkiti 3.940 orang di daerah itu.

Baca Juga:Gempa Bermagnitudo 5,8 Guncang Bengkulu, Tak Berpotensi Tsunami

Salah satu alasan tersebut yakni anggapan bahwa kondisi sosial masyarakat di Provinsi Bengkulu berbeda dengan masyarakat di daerah lainnya seperti masyarakat di Pulau Jawa dan Bali.

Terutama soal interaksi sosial, dimana masyarakat Provinsi Bengkulu kebanyakan bekerja disektor perkebunan dan pertanian sehingga mobilitas masyarakatnya tak seperti masyarakat di kota-kota besar lainnya.

"Di sembilan kabupaten di Bengkulu masyarakatnya itu lebih banyak mobilisasinya itu disektor perkebunan dan pertanian sehingga interaksi sosialnya menjadi terbatas," paparnya.

Selain itu Pemerintah Provinsi Bengkulu juga belum akan melakukan pengetatan pengawasan dipintu-pintu masuk seperti di bandara dan di daerah perbatasan.

Namun Rohidin memastikan pihaknya tetap belum akan membolehkan sekolah tatap muka karena mempertimbangkan keselamatan pelajar di Provinsi Bengkulu dari penularan COVID-19.

Baca Juga:Bengkulu Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,8

Sementara itu, tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Bengkulu menyatakan total kasus konfirmasi COVID-19 di daerah itu mencapai 3.940 kasus dengan persentase kasus sembuh mencapai 76,85 persen.

Sedangkan angka kematian akibat COVID-19 di Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak 120 kasus atau 3,4 persen dari total kasus positif (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini