SuaraSumsel.id - Setelah sempat menjalani proses ujicoba sekaligus penyesuaian, jalan tol ini menunggu sampai dengan masyarakat menikmati saat libur panjang akhir bulan lalu.
Perwakilan Waskita Sriwijaya Tol Yusar mengatakan ujicoba terhadap tol selesai dilaksanakan dan tinggal menunggu waktu yang tepat dalam penerapan tarif berbayar.
Tarif terendah untuk tol ini ialah Rp39.500 yang merupakan berlaku untuk kendaraan golongan I. Kendaraan golongan ini ialah kendaraan ukuran kecil dengan kapasitas 8-10 orang.
“Paling murah yakni golongan I itu, kendaraan kecil. Biasanya kendaraan keluarga berkapasitas tidak banyak,” ujarnya kepada suarasumsel.id
Baca Juga:Operasi Zebra di Palembang Tanpa Tilang, Kedepankan Imbauan
Untuk golongan selanjutnya dikenakan tarif lebih tinggi, yakni golongan II dan III dikenakan tarif Rp59.000.
Tarif untuk kendaraan golongan IV dan V dikenaka tarif Rp78.500.
“Tarif golongan II akan sama golongan III, sedangkan golongan IV sama dengan golongan V,” terang ia.
Penetapan tarif ini berdasarkan surat keputusan Kep nomor 1508/KPTS/2020, mengenai penetapan golongan jenis kendaraan bermotor dan besaran taif tol pada tol Kayuagung-Palembang-Betung.
Setelah penetapan tarif ini, Yusar pun memastikan jika keinginan masyarakat memanfaatkan jalan tol, terutama ruas Palembang-Kayuagung masih akan tinggi.
Baca Juga:Suporter Sriwijaya FC: No Kompetisi, No Party!
Hal ini disebabkan karena efesien waktu saat menggunakan tol lebih baik ketimbang melintas di jalan lintas timur.
“Berdasarkan pengalaman ruas tol lainnya, terutama di Sumatera, masyarakat masih memilih tol, karena ingin cepat tiba di tujuan. Jika dibandingkan jalan umum, waktu tempuhnya lebih singkat dan dekat,” bebernya.
Misalnya saja, Yusar mencontohkan setelah tol tarif sesi Trembagi-Kayuagung ditetapkan, jumlah penggunakannya masih sama seperti sebelum bertarif.
Jalan tol Palembang-Kayuagung ini ialah sesi jalan tol trans Sumatera yang nantinya terhubung hingga ke Betung, kabupaten Banyuasin.
Sesi jalan tol Palembang-Betung masih dalam tahap pengerjaan. Pada bulan lalu, Gubernur Sumsel, Herman Deru baru menelakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan ruas jalan ini.