Antisipasi Karhutla, Dishut Sumsel Andalkan Regu KPH

Masing-masing regu KPH mulai memantau lokasi-lokasi yang rawan terjadi karhutla

Husna Rahmayunita
Minggu, 19 Juli 2020 | 17:49 WIB
Antisipasi Karhutla, Dishut Sumsel Andalkan Regu KPH
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Antara/Wahdi Septiawan)

SuaraSumsel.id - Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan mulai gencar dilakukan.

Karhutla diprediksi akan meningkat pada Agustus-September 2020 mendatang. Hal ini menyusul masuknya musim kemarau.

Sebagai tindakan antisipasi, Dinas Kehutanan provinsi setempat mengandalkan peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel Syafrul Yunardy, menerangkan saat ini terdapat 14 unit KPH yang melakukan pemantauan di 17 kabupaten/kota.

Baca Juga:Main di Pinggir Sungai, 3 Bocah di Medan Temukan Bom Mortir

"KPH ini adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) yang terdiri atasi 15 orang dalam tiap regunya, mereka sudah berada di pos pamantauan area hutan wilayah masing-masing," ucap Syafrul seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/7/2020).

Ia mengatakan, masing-masing regu KPH mulai memantau lokasi-lokasi yang rawan terjadi karhutla seiring meningkatnya jumlah titik panas di Sumatera Selatan.

Khususnya, kara Syafrul, di lahan gambut area hutan yang Tinggi Muka Air (TMA)-nya terpantau mulai turun, sehingga perlu dilakukan pengaturan atau Water Level Management agar gambut tetap lembab.

Dikatakannya, setiap regu KPH dilengkapi peralatan pemadaman untuk mencegah api meluas. Sebab, keberadaan tim tersebut karena juga untuk membantu perusahaan di wilayah hutan dalam upaya pemadaman.

Selain itu regu KPH juga bertugas memperluas sosialisasi dan penyuluhan ke desa-desa sekitar hutan agar tidak melakukan aktivitas bakar dan supaya warga bersedia memadamkan api jika terjadi kebakaran yang meluas.

Baca Juga:Sempat menelan Korban, Jembatan Suti Semarang Mulai Dibenahi

"Kami juga sudah minta perusahaan agar menyiapkan posko, regu dan peralatan sendiri supaya pemadaman bisa lebih cepat," sambung Syafrul Yunardy .

Secara terpisah, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menyebutkan hingga kekinian sudah terdapat 2.101 titik panas (hotspot) di Sumsel selama kurun Januari - Juli 2020.

"Januari ada 380 titik, Februari 138 titik, Maret 457 titik, April 350 titik, Mei 291 titik, Juni 354 titik dan Juli 131 titik," kata Ansori.

Sementara titik panas tersebut, jelas Ansori yang terbanyak berada di Kabupaten Muara Enim dengan 416 titik, disusul Musi Banyuasin 381 titik, Ogan Komering Ilir (OKI) 355 titik dan Banyuasin 200 titik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini