Tasmalinda
Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:58 WIB
ilustrasi membeli mobil bekas perusahaan.
Baca 10 detik
  • Mobil bekas eks-perusahaan dijual dengan harga lebih murah dari pasaran.

  • Kondisi mobil eks-perusahaan sering sudah lelah karena dipakai intensif.

  • Pembeli harus memeriksa mesin dan dokumen agar tidak rugi setelah membeli.

SuaraSumsel.id - Di pasar mobil bekas, mobil eks-perusahaan kini jadi bintang baru. Harganya menggoda, tampilannya masih kinclong, dan dokumennya lengkap. Tapi di balik kilau cat bodi dan harga miring itu, tersimpan pertanyaan besar yakni apakah mobil eks-perusahaan benar-benar layak dibeli, atau justru jebakan bagi calon pembeli baru?

Fenomena ini kian marak sejak banyak perusahaan melakukan efisiensi pasca-pandemi. Mobil-mobil operasional yang dulu mondar-mandir antar kota kini dilelang massal dengan harga 20–40 persen lebih murah dari harga pasaran.

Beberapa bahkan terlihat masih sangat prima di permukaan. Namun, bagi mekanik dan pemburu mobil bekas berpengalaman, tidak semuanya semanis tampak luar.

Mobil eks perusahaan bisa jadi pilihan menarik, asal pembeli paham apa yang harus dicek.

“Kalau dari sisi administrasi, mobil eks-perusahaan itu aman. Tapi dari sisi teknis, kebanyakan mobilnya sudah ‘capek’, karena dipakai bergantian dan jarak tempuhnya gila-gilaan,” ujarnya.

Mobil eks perusahaan biasanya dipakai harian untuk operasional, mengantar karyawan, atau keperluan logistik ringan artinya, meski servis rutin, performa mesinnya sering menurun karena beban kerja tinggi dan jarang diberi waktu istirahat.

Bukan berarti semuanya buruk. Ada juga mobil-mobil yang justru masih prima karena dirawat sesuai standar pabrikan. Seperti mobil manajer lapangan atau kendaraan operasional level atas, yang umumnya diservis di bengkel resmi dan dikendarai lebih hati-hati.

Mengapa Harganya Bisa Jauh Lebih Murah?

Mobil eks-perusahaan biasanya dijual lewat mekanisme lelang, baik oleh lembaga keuangan, BUMN, maupun perusahaan swasta. Harga yang ditawarkan bisa turun drastis karena perusahaan ingin cepat mengosongkan aset.

Baca Juga: Murah tapi Gahar! 5 Mobil Bekas Paling Ideal untuk Dimodifikasi, Bisa Jadi Keren Maksimal

Namun, harga miring itu sering kali menjadi pedang bermata dua. Tanpa pengecekan menyeluruh, pembeli bisa terjebak biaya servis besar setelah pembelian.

Ciri-ciri Mobil Eks-Perusahaan yang Masih Layak Dibeli

Menurut para ahli otomotif, ada beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan:

  • Odometer di bawah 150.000 km dengan catatan servis lengkap.
  • Tidak ada tanda bekas banjir atau tabrakan besar.
  • Interior masih utuh, tanpa sobekan kasar di jok atau karpet.
  • Mesin halus dan tidak mengeluarkan asap pekat saat dinyalakan.
  • Mobil yang memenuhi empat kriteria itu biasanya masih layak dipertimbangkan. Tapi jika ketiganya tidak terpenuhi, sebaiknya berpikir dua kali.
Ilustrasi mobil bekas. [Gemini AI]


Untung Besar Kalau Tepat, Rugi Parah Kalau Lalai

Beberapa pembeli justru berhasil menemukan “berlian tersembunyi” dari mobil eks-perusahaan. Misalnya Toyota Avanza, Innova, dan Honda City, yang sering dijual dalam kondisi baik karena perawatan ketat. Dengan sedikit perbaikan, mobil-mobil ini bisa dijual kembali dengan margin tinggi.

Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang buntung. Banyak pembeli mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan belasan juta rupiah hanya untuk memperbaiki kaki-kaki, mesin, atau sistem kelistrikan.

Load More