“Ada banyak perempuan yang bilang, ‘Kak, aku capek banget, kayak nggak ada waktu buat diri sendiri.’ Tapi mereka tetap harus kerja, urus rumah, dan terlihat kuat di luar. Saya ingin bilang ke mereka: itu bukan kelemahan. Itu bagian dari proses. Tapi jangan berhenti di situ,” kata Vebby lirih.
Tak heran bila buku ini menjadi semacam ruang pelipur bagi para perempuan.
Ia tak menawarkan jawaban instan, melainkan keberanian untuk melihat hidup dari kacamata baru. Bukan dari titik rapuh, melainkan dari kekuatan yang muncul setelah menangisi titik rapuh itu.
Dari Sumsel untuk Perempuan Nusantara
Vebby yang berasal dari Sumsel, ingin buku ini menjadi kontribusinya bagi gerakan pemberdayaan perempuan di tanah air.
Ia percaya, perempuan tak hanya butuh semangat, tapi juga tempat untuk merayakan kebangkitannya sendiri.
“Kadang perempuan hanya butuh satu kalimat: ‘Kamu nggak sendiri.’ Dan itulah yang ingin saya sampaikan lewat buku ini,” ucapnya.
Dengan tema Mulai Lagi adalah semacam doa panjang yang dibungkus dalam prosa reflektif.
Ia bisa menjadi teman saat malam terlalu sunyi, atau cahaya kecil ketika hidup terasa gelap.
Baca Juga: Sumsel Sepekan: OTT Puluhan Kades & Anak Wali Kota Ditolak RS, Ini Rangkaian Kejadiannya
Ia adalah suara dari perempuan untuk perempuan lain, yakni suara yang barangkali selama ini tertelan dalam kesibukan dan ketakutan.
Buku ‘Surat Cinta untuk Sesama’
Dalam lembar-lembar bukunya, Vebby tak menawarkan janji manis.
Ia hanya menuliskan sebuah pengingat bahwa hidup adalah perjalanan tersendiri.
Dan dalam perjalanan itu, tersesat bukanlah akhir. Berhenti sejenak bukan berarti kalah. Yang penting, mulai lagi. Bangkit lagi. Dan berjalan dengan lebih tegak.
Karena menjadi perempuan adalah tentang merangkul patah dan tetap mencintai kehidupannya.
Tag
Berita Terkait
-
Sumsel Sepekan: OTT Puluhan Kades & Anak Wali Kota Ditolak RS, Ini Rangkaian Kejadiannya
-
Ratu Sinuhun Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Koalisi Puluhan Lembaga Siap Kawal
-
Detik-detik RDP Diculik dan Dibunuh: Tangisan Terakhir Bocah 6 Tahun di OKI
-
Pelestari Tunggu Tubang, Penjaga Adat dan Harapan Pangan Berkelanjutan di Sumatera Selatan
-
Modus Forum Kades dan Setoran Gelap: 5 Fakta Mencengangkan OTT Dana Desa di Lahat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bank Sumsel Babel Sabet Juara II BERES Award 2025, Tegaskan Dukungan bagi Pembangunan Daerah
-
Kondisi Terkini Banjir di Prabumulih: Ribuan Warga Terdampak, Evakuasi Masih Berlangsung
-
Kondisi Terkini Jembatan Kelekar Prabumulih: Ambruk Dihantam Arus Deras, Akses Masih Terputus
-
7 Bedak Padat untuk Touch up Praktis bagi Pengguna yang Sering Bepergian
-
5 Bank Digital untuk Atur Keuangan Lebih Rapi bagi Pasangan Muda dan Keluarga