Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 08 Juli 2025 | 18:40 WIB
emas fisik atau emas digital

SuaraSumsel.id - Memasuki pertengahan 2025, dilema investasi emas bagi kaum urban semakin tajam.

Di satu sudut, ada emas fisik—aset warisan yang kokoh dan nyata. Di sudut lain, emas digital, sang penantang modern yang lincah dan serba praktis.

Keduanya menawarkan janji sebagai pelindung nilai, namun cara mereka bekerja sangatlah berbeda.

Bagi Anda, investor muda yang berdomisili di kota besar, memilih yang tepat bisa menjadi penentu kesehatan finansial di masa depan. Mari kita adu keduanya dalam 7 ronde krusial untuk menentukan siapa juaranya.

Baca Juga: Travel ke Luar Negeri Makin Nyaman: ATM VISA Bank Sumsel Babel Solusinya

1. Kecepatan dan Kemudahan Transaksi

Emas digital memenangkan ronde ini dengan telak. Membeli atau menjual emas lewat aplikasi bisa dilakukan dalam hitungan detik, 24/7, hanya dengan beberapa ketukan jari di ponsel.

Prosesnya instan dan tidak mengenal hari libur.

Sebaliknya, transaksi emas fisik menuntut usaha lebih.

Anda perlu mendatangi toko emas atau butik logam mulia pada jam kerja, melewati proses verifikasi keaslian, dan menyelesaikan administrasi.

Baca Juga: BREAKING: Penampilan Harnojoyo Jadi Sorotan saat Ditahan Kejati Sumsel

Di dunia yang serba cepat, "kemudahan akses adalah segalanya, dan platform digital menawarkan kecepatan yang tidak bisa disaingi oleh proses konvensional," ungkap seorang praktisi fintech.

harga emas di Palembang hari ini

2. Keamanan dan Risiko Penyimpanan

Pada hal ini lebih seimbang.

Emas fisik rentan terhadap risiko yang sangat nyata: pencurian.

Menyimpannya di rumah menimbulkan kecemasan, sementara menyewa safe deposit box (SDB) di bank memerlukan biaya tahunan dan membatasi akses.

Di sisi lain, emas digital menghadapi ancaman siber.

Load More