Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 06 Juli 2025 | 13:13 WIB
mobil listrik vs mobil bensin

SuaraSumsel.id - Seiring meningkatnya popularitas mobil listrik di Indonesia, pertanyaan besar mulai muncul: lebih hemat mana, mobil listrik atau bensin? Selain harga beli, faktor biaya perawatan jangka panjang menjadi pertimbangan penting sebelum memilih kendaraan.

Meski mobil listrik kerap disebut sebagai solusi masa depan yang lebih ramah lingkungan, bagaimana sebenarnya biaya perawatan keduanya dalam jangka panjang?

Berikut ulasan mendalamnya:

1. Komponen Mesin: Listrik Lebih Sederhana, Bensin Lebih Kompleks

Baca Juga: Lebih Banyak Beli Rokok daripada Beras? Ini Fakta Mengejutkan Warga Sumsel

Mobil bensin memiliki ratusan komponen mesin yang bergerak, mulai dari piston, oli mesin, filter, hingga sistem pendingin. Semua ini butuh perawatan rutin dan penggantian berkala.

Sebaliknya, mobil listrik memiliki sistem penggerak yang jauh lebih sederhana. Tidak ada oli mesin, tidak ada knalpot, dan tidak ada sistem transmisi konvensional. Artinya, lebih sedikit komponen yang bisa rusak atau aus.

Bisa diprediksikan jika akan hemat hingga 30–50% dalam perawatan mesin.

2. Ganti Oli? Mobil Listrik Tidak Perlu

Salah satu keuntungan besar mobil listrik: tidak butuh ganti oli. Ini berbeda dengan mobil bensin yang harus ganti oli setiap 5.000–10.000 km.

Baca Juga: Inflasi Sumsel Naik Tipis, Tapi Masih Aman! Ini Langkah Pemerintah Kendalikan Harga Pangan

Dengan asumsi biaya ganti oli dan filter sekitar Rp400.000–Rp600.000 per servis, ini berarti mobil bensin menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk oli setiap tahun.

3. Sistem Rem: Mobil Listrik Lebih Tahan Lama

Mobil listrik umumnya menggunakan regenerative braking yang mengubah energi pengereman menjadi tenaga listrik kembali ke baterai. Hasilnya, rem mobil listrik lebih awet karena tidak bekerja sekeras mobil bensin.

Efisiensi ini membuat penggantian kampas rem bisa ditunda lebih lama, menghemat biaya hingga Rp1 juta per tahun.

4. Baterai: Kelemahan Terbesar Mobil Listrik

Meski banyak biaya bisa dihemat, mobil listrik punya satu titik rawan: baterai. Umur pakai baterai bisa mencapai 8–10 tahun, tapi saat perlu diganti, biayanya sangat tinggi—bisa mencapai Rp100 juta atau lebih, tergantung merek dan kapasitas.

Load More