SuaraSumsel.id - Pada Selasa, 1 Juli 2025, harga emas perhiasan di Palembang mengalami penurunan signifikan, menyentuh kisaran Rp10,2 – Rp10,4 juta per suku atau 6,7 gram.
Penurunan sebesar Rp300 ribu ini bukan hanya dipicu oleh dinamika lokal, tetapi juga oleh fluktuasi pasar global yang semakin agresif dan kompleks.
Penurunan harga emas di Palembang hingga Rp300 ribu per suku memicu dampak beragam di berbagai sektor.
Bagi konsumen, ini bisa jadi momen emas—secara harfiah—untuk membeli perhiasan dengan harga yang lebih terjangkau.
Dengan margin harga yang lebih rendah, banyak pembeli memanfaatkan peluang ini untuk belanja perhiasan menjelang musim hajatan atau investasi pribadi.
Namun, di sisi lain, pemilik toko emas perlu waspada. Penurunan harga sering kali diiringi penurunan permintaan karena sebagian konsumen justru menunda pembelian sambil menunggu harga lebih stabil. Ini tentu berdampak pada omzet harian.
Sementara itu, investor emas harus lebih berhati-hati. Meski harga lebih rendah membuka peluang beli, mereka perlu mencermati tren global termasuk gejolak geopolitik dan kebijakan suku bunga dunia—yang bisa memicu volatilitas pasar logam mulia dalam waktu dekat.
Penurunan harga emas di Palembang bukan terjadi begitu saja, melainkan hasil dari kombinasi faktor lokal dan global.
Dari sisi pasokan dan permintaan, pasar perhiasan mulai melemah. Stabilitas harga yang sempat terjadi pekan sebelumnya ternyata mencerminkan lesunya minat beli masyarakat.
Baca Juga: Sriwijaya Economic Forum 2025: BI Sumsel Fokuskan Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Toko-toko emas di berbagai sudut kota mencatat penurunan transaksi yang signifikan, memaksa pelaku usaha melakukan penyesuaian harga agar tetap kompetitif.
Di sisi lain, sentimen global juga ikut berperan. Melemahnya dolar AS serta ketidakpastian geopolitik di beberapa kawasan dunia membuat investor cenderung lebih berhati-hati.
Kondisi ini menurunkan tekanan beli di pasar emas internasional dan otomatis berdampak pada harga lokal. Transaksi spekulatif pun ikut mereda.
Biasanya, ketika harga bergerak naik, banyak pembeli ikut-ikutan membeli demi keuntungan jangka pendek. Namun saat ini, masyarakat cenderung menahan diri, memilih menunggu hingga situasi pasar lebih jelas dan stabil.
Penurunan harga emas di Palembang bukan terjadi begitu saja, melainkan hasil dari kombinasi faktor lokal dan global.
Dari sisi pasokan dan permintaan, pasar perhiasan mulai melemah. Stabilitas harga yang sempat terjadi pekan sebelumnya ternyata mencerminkan lesunya minat beli masyarakat.
Tag
Berita Terkait
-
Anting Emas Jadi Simbol Ekspresi Diri, Ini 7 Tren Desain 2025 yang Wajib Kamu Tahu
-
Harga Emas Terjun Bebas Lagi! Cek Nilai Terbarunya di Palembang Sekarang
-
Turun Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini di Palembang Jadi Rp1,9 Juta per Gram
-
7 Tren Cincin Emas Terbaru 2025: Desain Modern dan Stylish yang Lagi Hits
-
Emas Antam Masih Rp1,9 Juta per Gram, Ini Update Harga Emas di Palembang Hari Ini
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan