SuaraSumsel.id - Indonesia memiliki keragaman jalur pendakian, dari hutan hujan tropis yang lembap hingga medan berpasir dan bebatuan seperti di Gunung Bromo atau Rinjani.
Untuk itu, penting memilih sepatu gunung terbaik sesuai karakter jalur agar kaki tetap aman dan nyaman sepanjang perjalanan.
Sepatu yang cocok di hutan tropis belum tentu sesuai untuk jalur kering dan berbatu.
Dalam artikel ini, kami membahas perbedaan antara sepatu gunung untuk hutan tropis dan untuk medan pasir serta bebatuan.
Dilengkapi dengan rekomendasi fitur penting serta merek lokal yang bisa dijadikan pilihan, artikel ini akan membantu kamu menentukan sepatu yang tepat sebelum mendaki.
Karakter Medan Hutan Tropis
Hutan tropis seperti yang ada di Gunung Leuser, Gede Pangrango, atau Halimun Salak memiliki ciri khas:
- Udara lembap dan tanah becek
- Lintasan berlumpur dan licin
- Adanya akar pohon dan aliran air kecil
Untuk medan seperti ini, sepatu harus memiliki ketahanan terhadap air dan daya cengkeram tinggi.
Selain itu, ventilasi juga penting agar kaki tidak terlalu lembap.
Sepatu Gunung untuk Hutan Tropis
Berikut fitur yang perlu diperhatikan:
Baca Juga: Tips Merawat Sepatu Gunung agar Awet dan Tahan Lama
- Waterproof (tahan air): sangat penting karena jalur sering lembap dan berlumpur.
- Sol anti-slip: untuk menghindari tergelincir di akar pohon dan batu basah.
- Mid-cut atau high-cut: memberikan perlindungan pada pergelangan kaki saat melintasi akar dan lubang.
- Material bernapas: mesh tahan air agar kaki tidak lembap berlebihan.
Rekomendasi sepatu: Eiger Tiger Claw, Consina Skardu, Rubtrack Teon High.
Karakter Medan Pasir dan Batuan
Medan ini umum ditemui di gunung berapi seperti Bromo, Semeru, Rinjani, atau Merapi. Ciri-cirinya antara lain:
- Tanah berpasir yang mudah longsor
- Batu kerikil, tajam, dan panas di siang hari
- Kondisi jalur kering dan terbuka
Medan seperti ini menuntut sepatu dengan daya cengkeram maksimal serta perlindungan dari kerikil tajam.
Sepatu Gunung untuk Medan Pasir dan Batuan
Berikut fitur yang perlu diperhatikan:
- Sol dalam berprofil dalam (deep lug outsole): memberi traksi kuat di pasir dan kerikil.
- Toe protection (pelindung ujung kaki): untuk melindungi dari batu dan benturan.
- Bahan yang ringan namun kuat: seperti kombinasi kain mesh dan kulit sintetis.
- Sistem penguncian tali yang kokoh: agar kaki tidak bergeser saat menurun atau menanjak curam.
Rekomendasi sepatu: Rei Montreal, Lavio Boots, Adidas Terrex AX3 (opsi internasional).
Tips Memilih Sepatu Berdasarkan Medan
Jika kamu sering mendaki berbagai jenis gunung, pertimbangkan untuk memiliki dua jenis sepatu berbeda.
Namun, jika hanya bisa memilih satu, carilah sepatu yang cukup serbaguna:
- Mid-cut waterproof dengan sol multi-traksi bisa menjadi pilihan aman untuk kebanyakan medan.
- Gunakan gaiter tambahan untuk melindungi dari pasir dan air.
- Uji sepatu terlebih dahulu dengan berjalan 1-2 km sebelum digunakan untuk pendakian panjang.
Memilih sepatu gunung terbaik harus disesuaikan dengan jenis jalur pendakian.
Untuk hutan tropis, sepatu waterproof dengan sol anti-slip sangat diperlukan.
Sementara itu, untuk medan pasir dan bebatuan, dibutuhkan sepatu dengan grip kuat, pelindung jari, dan bahan tahan abrasi.
Jangan terpaku pada merek semata, tetapi perhatikan fitur teknis dan kecocokannya dengan kebutuhan kamu.
Dengan sepatu yang tepat, kamu bisa mendaki dengan lebih percaya diri, aman, dan tentunya menyenangkan.
Ingat, kaki adalah modal utama dalam mendaki. Pilih sepatu gunung dengan bijak sesuai karakter jalur yang akan ditempuh!
Tag
Berita Terkait
-
Tips Merawat Sepatu Gunung agar Awet dan Tahan Lama
-
5 Sepatu Gunung Lokal Terbaik 2025: Harga Mulai 250 Ribuan!
-
Sepatu Gunung Ringan Jadi Tren 2025! Ini 5 Rekomendasi Terbaik untuk Pendaki Aktif
-
7 Perbedaan Sepatu Running vs Sneakers: Mana yang Cocok untuk Gaya Hidupmu?
-
Jalan Santai Pakai Sepatu Apa? Ini 5 Model Paling Nyaman dan Stylish
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih
-
Geger Sebut 'Firaun', Ternyata Ini Maksud Asli Menkeu Purbaya: Bukan Raja Mesir!
-
Punya 'Tangan Panas'? 7 Tanaman Hias Ini Mustahil Gagal Ditanam, Dijamin!
-
Marshanda Pilih 'Miskin tapi Cakep', Nia Ramadhani Pilih 'Kaya tapi Jelek', Kamu Tim Mana?
-
Fitrianti Agustinda Gunakan Dana PMI Rp4 Miliar untuk Skincare, hingga Biaya Sekolah Anak