SuaraSumsel.id - Di dunia pendakian modern, sepatu gunung tak lagi identik dengan bobot berat dan sol kaku.
Tren terbaru menunjukkan pergeseran menuju sepatu gunung ringan—yang tetap memberikan perlindungan optimal namun lebih fleksibel dan nyaman dipakai, terutama untuk pendakian cepat atau lintas medan ringan hingga sedang.
Berikut adalah 5 alasan mengapa sepatu gunung ringan jadi pilihan cerdas untuk para pendaki masa kini:
1. Bobot Lebih Ringan, Tenaga Lebih Tahan Lama
Sepatu gunung ringan biasanya memiliki berat di bawah 1,2 kg per pasang. Bobot yang lebih ringan ini berarti kamu bisa berjalan lebih lama tanpa cepat lelah.
Cocok untuk pendakian 1–2 hari, atau untuk mereka yang lebih memilih gaya fast hiking. Dengan sepatu ringan, kamu bisa lebih fokus pada jalur tanpa terbebani setiap langkah.
2. Lebih Fleksibel, Cocok untuk Jalur Variatif
Dibandingkan dengan sepatu gunung klasik yang keras dan kaku, model ringan menawarkan midsole yang lebih lentur dan responsif.
Ini membuat kaki bisa lebih luwes mengikuti kontur tanah berbatu, akar pohon, atau jalur menurun yang licin.
Baca Juga: SEF 2025: Sumsel Produksi Padi Ke 5 Nasional, Tapi Indeks Ketahanan Pangan Terpuruk?
Cocok untuk jalur gunung di Indonesia yang sering berubah-ubah dari tanah keras ke batu licin dalam waktu singkat.
3. Perlindungan Cukup, Tapi Tidak Berlebihan
Meski ringan, sepatu jenis ini tetap dilengkapi toe-cap pelindung, outsole grip tajam, dan lapisan atas yang tahan air atau minimal quick-dry.
Beberapa merek bahkan menambahkan pelindung pergelangan (ankle support) ringan tanpa membuat sepatu terasa berat atau terlalu tebal.
4. Nyaman untuk Aktivitas Lain Selain Mendaki
Salah satu keunggulan sepatu gunung ringan adalah versatilitasnya.
Tag
Berita Terkait
-
7 Perbedaan Sepatu Running vs Sneakers: Mana yang Cocok untuk Gaya Hidupmu?
-
Jalan Santai Pakai Sepatu Apa? Ini 5 Model Paling Nyaman dan Stylish
-
New Balance 530 Bisa untuk Lari? Ini 5 Hal yang Wajib Kamu Pertimbangkan
-
Sepatu Lari Terbaik 2025: Ini 5 Model Tercanggih untuk Pecahkan Rekor Lari Pribadimu
-
Nyaman dan Gaya, Ini 7 Sepatu Terbaik untuk Jalan-Jalan Seharian Tanpa Pegal 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
7 Cushion dengan Refill untuk Makeup Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
-
5 Parfum Tahan Lama untuk Pesta Tahun Baru, Wanginya Nempel Sampai Pagi
-
PI 10 Persen Jambi Merang Resmi Masuk, APBD Sumsel Kembali Bertumpu pada Migas?
-
Cek Fakta: Benarkah Perpanjangan SIM dan Pengurusan BPKB Gratis Mulai Januari 2026?
-
Pemohon Paspor di Sumsel Menurun di 2025, Tekanan Ekonomi Jadi Sebab?