SuaraSumsel.id - Di tengah derasnya arus digitalisasi dan disrupsi teknologi, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan kini memasuki babak baru.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan menggandeng Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Digital serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel untuk menggelar Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dengan tema: “Pemasaran Digital Dasar Berbasis Kecerdasan Buatan (AI) untuk Wirausaha.”
Pelatihan ini merupakan bagian dari penguatan ekosistem Program Sultan Muda Sumsel—program strategis yang menyasar generasi muda pelaku usaha agar lebih adaptif dan kompetitif di era ekonomi digital.
Kolaborasi Strategis Tingkatkan Daya Saing UMKM
Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Susanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa OJK tidak hanya fokus pada sisi pembiayaan, tetapi juga komitmen dalam membentuk pelaku usaha yang tangguh secara teknologi.
“Kami ingin para Sultan Muda dan UMKM Sumsel tidak hanya cakap dalam manajemen keuangan, tetapi juga siap bersaing di pasar digital. Kolaborasi ini adalah langkah konkret kami dalam mewujudkan pelaku usaha yang tidak hanya tangguh secara finansial, tapi juga melek digital,” ujar Arifin.
Digitalisasi UMKM, lanjut Arifin, bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan global.
Teknologi AI sebagai Kunci Pertumbuhan Bisnis Masa Depan
Senada dengan itu, Kepala BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital, Hamdani Pratama, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang praktis dan aplikatif, tidak hanya teori.
Baca Juga: Rp400 Juta untuk 'Ibu': Kesaksian di Sidang Korupsi Banyuasin Seret Eks Ketua DPRD Sumsel?
“Kami ingin UMKM, khususnya para Sultan Muda, tidak sekadar tahu tentang teknologi, tapi benar-benar mampu menerapkannya dalam bisnis mereka. Dengan AI, pelaku UMKM bisa membaca tren pasar, memahami perilaku konsumen, bahkan mengelola strategi pemasaran lebih efektif,” jelas Hamdani.
AI tidak lagi hanya milik perusahaan besar. Dengan pelatihan ini, teknologi berbasis AI kini bisa diakses dan dimanfaatkan oleh UMKM sebagai bagian dari transformasi bisnis.
Dampak Luas bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Kegiatan DEA ini menjadi titik awal terciptanya pelaku usaha di Sumsel yang berdaya saing global, adaptif terhadap perubahan teknologi, dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui kanal digital seperti marketplace, media sosial, hingga layanan berbasis AI.
Lebih dari itu, kolaborasi lintas lembaga ini membuktikan bahwa pengembangan UMKM tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara lembaga keuangan, teknologi, dan pemerintah daerah agar program berjalan terintegrasi dan berkelanjutan.
Era Baru UMKM Sumsel Telah Dimulai
Dengan digelarnya DEA ini, UMKM di Sumsel memasuki era baru, di mana digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keniscayaan. AI bukan lagi sesuatu yang rumit, tapi bisa menjadi alat bantu nyata untuk bertumbuh dan memperluas pasar.
Melalui Program Sultan Muda yang digagas dengan semangat kolaboratif, serta dukungan aktif dari berbagai pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital, hingga Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, harapan besar tertuju pada lahirnya pelaku UMKM yang tidak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga cerdas, kreatif, dan adaptif terhadap teknologi.
Inisiatif ini menjadi angin segar bagi generasi muda di Sumatera Selatan yang ingin mengembangkan usahanya di tengah era digital yang semakin kompetitif.
Dengan pemahaman mendalam tentang pemasaran digital berbasis AI, para wirausaha muda kini memiliki bekal untuk membaca tren pasar, memahami perilaku konsumen, hingga menyusun strategi pemasaran yang lebih presisi.
Sinergi lintas lembaga ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam mencetak pelaku usaha lokal yang siap menjadi garda depan pertumbuhan ekonomi daerah—mereka yang mampu menjangkau pasar lebih luas, memperluas jejaring, dan membawa nama Sumatera Selatan bersinar di kancah ekonomi digital nasional, bahkan global.
Berita Terkait
-
Rp400 Juta untuk 'Ibu': Kesaksian di Sidang Korupsi Banyuasin Seret Eks Ketua DPRD Sumsel?
-
Jadi Dirut Bank Sumsel Babel, Ini 5 Fakta Menarik Harry Gale dan Tantangan Barunya
-
Fakta Mengejutkan! Hanya 6 Persen TK di Sumsel yang Dikelola Pemerintah
-
Sumsel United Mulai Bangun Kekuatan, Resmi Gaet Hapit Ibrahim sebagai Pemain Pertama
-
Gebrakan Sumsel United! 3 Mantan Bintang SFC Kini Jadi Pelatih Dampingi Nil Maizar
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
BRI Optimalkan Kredit Korporasi untuk Dukung Ekonomi Produktif
-
Sumsel Sepekan: Teknisi ATM Santai Kuras Brankas dan Bawa Kabur Rp425 Juta, Hanya Modal Kunci
-
Rumah Aspirasi Rakyat Palembang Layani Ratusan Warga Per Hari? Begini Prosesnya
-
Bosan Balap Karung? Ini 15 Ide Lomba 17 Agustus Unik Biar Acara RT-mu Viral
-
Apa Itu Rokok Elektrik Zombie? Sedang Marak di Riau