Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 25 Juni 2025 | 17:07 WIB
Mobil Wuling Air Ev dan Toyota Agya. (Suara.com/ChatGPT)

SuaraSumsel.id - Di tengah meningkatnya popularitas kendaraan listrik di Indonesia, Wuling Air EV hadir sebagai pionir mobil listrik mungil yang terjangkau.

Namun, di sisi lain, mobil bensin konvensional seperti Toyota Agya masih menjadi primadona masyarakat, terutama bagi mereka yang mencari efisiensi dan fleksibilitas.

Artikel ini akan membandingkan Wuling Air EV dengan Toyota Agya dari berbagai aspek, mulai dari harga, dimensi, performa, hingga biaya operasional, agar Anda dapat menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

1. Harga dan Segmen Pasar

Wuling Air EV dipasarkan dengan dua varian utama: Standard Range dan Long Range.

Baca Juga: 5 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Pemula: Murah, Aman, dan Mudah Dikendarai

Harga Wuling Air EV berkisar antara Rp209 juta hingga Rp302 juta tergantung varian dan lokasi.

Mobil ini menyasar pasar pengguna perkotaan yang ingin beralih ke kendaraan listrik dengan harga yang masih terjangkau.

Sementara itu, Toyota Agya—khususnya generasi terbaru—dibanderol di kisaran Rp165 juta hingga Rp205 juta.

Mobil ini termasuk dalam kategori LCGC (Low Cost Green Car), cocok bagi pengguna pemula, keluarga kecil, atau mereka yang membutuhkan kendaraan harian irit dan ringkas.

Secara harga, Toyota Agya lebih terjangkau. Namun, Wuling Air EV menawarkan teknologi yang lebih mutakhir dengan sistem penggerak listrik penuh.

Baca Juga: 6 Mobil LCGC Bekas Murah Juni 2025: Harga Mulai Rp 50 Jutaan, Irit dan Lincah di Jalanan!

2. Dimensi dan Kapasitas Penumpang

Secara ukuran, Toyota Agya lebih besar dari Wuling Air EV. Agya memiliki panjang sekitar 3.660 mm, lebar 1.600 mm, dan tinggi 1.520 mm dengan wheelbase 2.445 mm.

Mobil ini bisa menampung hingga 5 orang dewasa.

Sebaliknya, Wuling Air EV hanya memiliki panjang sekitar 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.631 mm dengan wheelbase 2.010 mm.

Air EV dirancang untuk menampung maksimal 4 orang dewasa, dengan ruang kabin yang lebih kecil namun cukup nyaman untuk penggunaan di dalam kota.

Kelebihan Air EV terletak pada desain mungilnya yang membuatnya sangat mudah dikemudikan dan diparkir di area perkotaan yang padat.

Sedangkan Agya unggul dalam kapasitas penumpang dan ruang bagasi yang lebih lega.

3. Performa dan Pengalaman Berkendara

Wuling Air EV menggunakan motor listrik berdaya 30 kW (setara 40 hp) dengan torsi 110 Nm.

Mobil ini memiliki sistem penggerak roda belakang dan transmisi otomatis satu percepatan.

Varian Standard Range dapat menempuh hingga 200 km dengan sekali pengisian penuh, sedangkan varian Long Range mampu menempuh hingga 300 km.

Toyota Agya menggunakan mesin bensin 1.2L 3-silinder dengan tenaga 87 hp dan torsi sekitar 108 Nm.

Tersedia dalam pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis CVT.

Konsumsi bahan bakar Agya tergolong irit, rata-rata mencapai 20–23 km per liter.

Pengalaman berkendara Air EV terasa halus dan hening, dengan akselerasi instan khas kendaraan listrik. Regenerative braking juga menambah efisiensi penggunaan baterai.

Namun, untuk perjalanan jarak jauh, Agya tetap lebih fleksibel karena tidak tergantung pada ketersediaan charger.

4. Biaya Operasional

Biaya operasional menjadi salah satu keunggulan utama Wuling Air EV. Untuk menempuh jarak 100 km, pengguna hanya perlu mengeluarkan biaya listrik sekitar Rp7.000–Rp10.000 (tergantung tarif listrik dan cara pengisian).

Sedangkan Toyota Agya, dengan konsumsi 20 km/liter dan harga bensin Rp10.000/liter, membutuhkan sekitar Rp50.000 untuk jarak yang sama.

Dari segi perawatan, kendaraan listrik seperti Air EV juga membutuhkan lebih sedikit perawatan karena tidak memiliki komponen seperti oli mesin, radiator, atau transmisi kompleks.

Ini berbeda dengan Agya yang tetap membutuhkan servis berkala dan penggantian komponen rutin.

5. Fitur dan Teknologi

Wuling Air EV dibekali dengan berbagai fitur modern seperti panel instrumen digital, layar sentuh besar, sistem IoV (Internet of Vehicle) yang memungkinkan pengendalian kendaraan via smartphone, serta WIND (Wuling Indonesian Command) yang merupakan voice command berbahasa Indonesia.

Fitur keselamatan mencakup dual airbag, rem ABS+EBD, ESC, dan TPMS.

Toyota Agya menawarkan fitur standar seperti sistem infotainment layar sentuh 7 inci, dual airbag, ABS, dan seatbelt reminder.

Meski fiturnya cukup lengkap, Agya belum menyentuh integrasi teknologi setinggi Air EV.

6. Kelebihan dan Kekurangan

Wuling Air EV

mobil listrik Wuling Air EV

Kelebihan:

  • Biaya operasional sangat rendah
  • Ramah lingkungan dan bebas emisi
  • Teknologi canggih dan modern
  • Ukuran ringkas untuk kota

Kekurangan:

  • Waktu pengisian baterai cukup lama
  • Kapasitas penumpang hanya 4 orang
  • Belum cocok untuk perjalanan lintas kota

Toyota Agya

Toyota Agya (Toyota Astra)

Kelebihan:

  • Harga beli lebih murah
  • Fleksibel untuk perjalanan jauh
  • Kapasitas penumpang 5 orang
  • Bengkel dan suku cadang mudah ditemukan

Kekurangan:

  • Konsumsi bahan bakar lebih mahal
  • Fitur teknologi lebih terbatas
  • Perawatan rutin lebih sering dibutuhkan

Kesimpulan

Wuling Air EV dan Toyota Agya masing-masing memiliki keunggulan tergantung kebutuhan pengguna.

Jika Anda tinggal di perkotaan, memiliki akses pengisian daya, dan ingin kendaraan hemat serta futuristik, Air EV adalah pilihan menarik.

Namun, jika Anda lebih sering bepergian jauh, menginginkan kendaraan dengan kapasitas lebih besar dan harga awal lebih rendah, maka Agya adalah pilihan rasional.

Keduanya sama-sama menjanjikan efisiensi dan kepraktisan, namun dengan pendekatan yang berbeda: satu mengandalkan inovasi listrik, satunya lagi mengandalkan fleksibilitas mesin bensin. Pilihan ada di tangan Anda.

Load More