SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) menyimpan fakta menarik terkait dunia pendidikan usia dini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan dalam Publikasi Sumatera Selatan dalam Angka 2025, mayoritas anak-anak TK ternyata lebih banyak bersekolah di lembaga pendidikan swasta dibandingkan negeri.
Tidak tanggung-tanggung, 9 dari 10 murid TK di Sumsel saat ini bersekolah di TK swasta.
Data tersebut menunjukkan bahwa dari total 88.998 murid TK di Sumatera Selatan, sebanyak 80.158 murid (90,1 persen) merupakan siswa TK swasta.
Sementara sisanya, hanya 8.840 murid (9,9 persen) yang bersekolah di TK negeri. Fakta ini menunjukkan bahwa peran sekolah swasta sangat dominan dalam mendukung pendidikan anak usia dini di Sumsel.
Baca Juga: Sumsel United Mulai Bangun Kekuatan, Resmi Gaet Hapit Ibrahim sebagai Pemain Pertama
Tidak hanya dari sisi jumlah murid, dominasi swasta juga tampak dari jumlah lembaga pendidikan yang tersedia.
Dari total 2.339 sekolah TK yang ada, hanya 148 sekolah (6,3 persen) yang dikelola oleh pemerintah, sementara 2.191 sekolah (93,7 persen) dikelola oleh swasta.
Ini menjadi gambaran nyata bahwa pendidikan anak usia dini di Sumsel lebih banyak digerakkan oleh sektor swasta.
Rasio Jumlah Guru dan Murid
Jika dilihat dari jumlah guru, total guru TK di Sumatera Selatan mencapai 9.842 orang, yang terdiri dari 1.043 guru TK negeri dan 8.799 guru TK swasta.
Baca Juga: Gebrakan Sumsel United! 3 Mantan Bintang SFC Kini Jadi Pelatih Dampingi Nil Maizar
Meski jumlah guru TK swasta jauh lebih banyak, rasio murid per guru menunjukkan bahwa 1 guru TK negeri melayani rata-rata 8 murid, sedangkan 1 guru TK swasta melayani sekitar 9 murid.
Artinya, beban pengajaran antara guru TK negeri dan swasta tidak jauh berbeda.
Fenomena ini menjadi menarik untuk dicermati lebih lanjut karena mencerminkan bagaimana pendidikan anak usia dini di Sumatera Selatan justru lebih banyak digerakkan oleh sektor swasta dibandingkan pemerintah.
Dengan dominasi TK swasta yang mencapai lebih dari 90 persen, otomatis tanggung jawab besar untuk membentuk fondasi pendidikan anak-anak berada di pundak lembaga-lembaga swasta tersebut.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal menjaga kualitas pendidikan, kurikulum yang sesuai standar, serta kesejahteraan para guru yang mengabdikan diri di tingkat pendidikan dasar ini.
Tanpa pengawasan dan dukungan yang optimal dari pemerintah daerah, dikhawatirkan akan terjadi kesenjangan kualitas pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, terutama di daerah-daerah pelosok.
Oleh sebab itu, ke depan diperlukan komitmen nyata dari pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam membina dan mendampingi lembaga pendidikan swasta, sekaligus memperkuat keberadaan TK negeri agar peran negara dalam membangun generasi muda tidak hanya bersifat simbolis.
Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan swasta, pendidikan anak usia dini di Sumsel diharapkan semakin berkualitas, merata, dan mampu menjadi pondasi kuat bagi masa depan generasi penerus bangsa.
Tidak tanggung-tanggung, 9 dari 10 murid TK di Sumatera Selatan saat ini bersekolah di TK swasta. Angka ini bukan sekadar statistik biasa, melainkan gambaran nyata bagaimana sektor swasta memegang peranan dominan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di provinsi ini.
Dari total hampir 89 ribu murid TK yang tercatat di Sumsel, lebih dari 80 ribu di antaranya merupakan siswa dari lembaga pendidikan swasta.
Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumsel lebih banyak mempercayakan pendidikan awal anak-anak mereka kepada lembaga swasta, baik yang dikelola oleh yayasan, organisasi masyarakat, maupun lembaga keagamaan.
Salah satu faktor pendorong tingginya minat terhadap TK swasta kemungkinan besar karena akses dan pilihan yang lebih beragam, mulai dari metode pengajaran, fasilitas, hingga pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan yang sesuai dengan kebutuhan orang tua.
Namun di balik angka yang fantastis ini, terselip juga tantangan besar, terutama terkait dengan kualitas pendidikan yang harus tetap dijaga agar anak-anak usia dini mendapatkan haknya secara optimal.
Dominasi TK swasta ini sekaligus menjadi sinyal bagi pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan keseimbangan peran antara lembaga pendidikan negeri dan swasta, agar kualitas pendidikan usia dini di Sumatera Selatan benar-benar merata dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
Sumsel United Mulai Bangun Kekuatan, Resmi Gaet Hapit Ibrahim sebagai Pemain Pertama
-
Gebrakan Sumsel United! 3 Mantan Bintang SFC Kini Jadi Pelatih Dampingi Nil Maizar
-
Heboh OTT, Eks Kadisnakertrans Sumsel Dituntut Cuma 8 Tahun, Padahal Ada Korban Luka Parah
-
Youth NEET Sumsel Mencengangkan! 1 dari 5 Anak Muda Tak Sekolah dan Tak Bekerja
-
Bukan di Bumi Sriwijaya, Ini Alasan Sumsel United Pilih Jakabaring untuk Latihan Perdana
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 3 Baris Bekas di Bawah Rp50 Juta: Irit dan Nyaman, Pilihan Cerdas 2025!
- 37 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juni: Klaim Diamond, Mytos Fist, dan Bundle Apik
- Luput dari Sorotan, Pemain Keturunan Serba Bisa 21 Tahun Bisa Langsung Masuk Timnas Indonesia Senior
- 5 Pilihan HP OPPO RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Nge-game Kencang, Jernih Buat Foto
- Pemain Keturunan Rp17,3 Miliar Berdarah Curacao Eligible Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
Pilihan
-
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia karena Israel, Bagaimana Nasib Ronde 4?
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Bisa Lebih dari 100MP?
-
IHSG Bergerak Menguat di Rabu Pagi, Simak Saham-saham Pilihan
-
7 Rekomendasi Moisturizer untuk Wajah Bruntusan, Bantu Cegah Penuaan Dini
-
IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Tapi Rentan Koreksi
Terkini
-
Tips dan Trik Meningkatkan Ranking di Valorant dengan Cepat
-
5 Mobil Bekas Harga Rp50 Jutaan yang Masih Layak Pakai: Irit, Tangguh, dan Mudah Dirawat!
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Gratis Capai Rp 479 Ribu Bisa Diklaim Tanpa Syarat
-
6 Cara Mendapatkan Skin Langka di Game FF Tanpa Top Up
-
Siapa Cepat Dia Dapat! 11 Link DANA Kaget Terbaru, Resmi dan Aman Diklaim Hari Ini