SuaraSumsel.id - Otak memproses data melalui beberapa tahapan dan bagian yang saling terhubung. Informasi masuk melalui indra (mata, telinga, kulit, dsb) yang mengumpulkan data dari lingkungan sekitar. Contohnya, retina menangkap cahaya yang kemudian dikirim ke otak.
Otak mengubah sinyal sensorik tersebut menjadi bentuk yang bisa diinterpretasikan, seperti mengurai warna, bentuk, dan tekstur pada penglihatan.
Otak menghubungkan informasi yang diterima dengan memori, pengalaman, dan emosi untuk menghasilkan respons atau keputusan.
Walaupun indra mengirim data sensorik dalam jumlah besar dan cepat, otak memproses informasi secara internal dengan kecepatan sekitar 10 bit per detik, mengekstrak data penting untuk memahami dunia dan mengambil keputusan.
Secara keseluruhan, otak bertindak sebagai pusat pengendali yang menerima, mengolah, mengintegrasikan, dan merespons data dari lingkungan melalui jaringan neuron yang kompleks.
Berikut adalah 5 tanda otak terlalu berlebihan dalam memproses sesuatu (overthinking):
1. Terjebak dalam Kekhawatiran dan Analisis Berlebihan
Otak terus-menerus memikirkan masalah, menganalisis setiap detail, dan membayangkan berbagai kemungkinan, bahkan untuk hal-hal kecil atau yang sudah berlalu. Pikiran cenderung berputar tanpa henti, sehingga sulit untuk fokus ke solusi atau melangkah maju.
2. Sulit Tidur atau Kualitas Tidur Menurun
Overthinking sering membuat pikiran tetap aktif bahkan saat ingin tidur. Akibatnya, seseorang sulit terlelap, sering terbangun, atau tidur tidak nyenyak karena otak terus memutar ulang skenario atau kekhawatiran tertentu.
3. Kesulitan Membuat Keputusan
Orang yang terlalu banyak berpikir cenderung ragu-ragu, takut salah, dan terus-menerus menimbang nimbang setiap pilihan. Proses pengambilan keputusan menjadi lambat karena otak sibuk menganalisis kemungkinan terburuk atau menyesali keputusan masa lalu.
4. Khawatir atau Cemas Berlebihan
Perasaan cemas, takut, atau khawatir muncul secara berlebihan, bahkan untuk hal yang belum tentu terjadi. Pikiran negatif tentang diri sendiri atau situasi tertentu sulit dikendalikan, sehingga menimbulkan kecemasan yang terus-menerus.
5. Sulit Melepaskan atau Move On dari Kejadian Tertentu
Otak cenderung mengulang-ulang kejadian atau kesalahan masa lalu, sulit menerima atau melepaskan, sehingga terus terjebak dalam perenungan dan penyesalan tanpa solusi nyata.
Berita Terkait
-
Girls Take Over 2025: Perempuan Muda Pimpin Gerakan untuk Kesehatan yang Lebih Inklusif
-
Menkes Dengar Kabar Prabowo Tambah Kursi Wamenkes, Siapa yang Dipilih?
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Sayang Teman tapi Capek: Kenalan Sama 'Friendship Burnout' yang Bikin Kita Ingin Menghilang
-
Generasi Sadar Mental Health, Tapi Kenapa Masih Takut Cari Bantuan Psikolog?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Saat Gaji Istri Kalahkan Suami: 5 Aturan Main Biar Dompet Aman, Hati Tenang
-
Kumpulan 10 Link DANA Kaget Hari Ini! Klaim Saldo Gratis Rp100.000 Cuma Sekali Klik
-
Wujudkan Fantasimu! Kumpulan 'Mantra' Prompt AI Edisi Dunia Harry Potter
-
Terbongkar! Jaksa Gadungan yang Gentayangan di Sumsel Ternyata ASN Golongan III/D
-
Lagi Setrika Baju, Wanita Ini Syok Direkam Telanjang, Videonya Kini Disebar Mantan Pacar