SuaraSumsel.id - Musim haji tahun ini kembali diwarnai kabar duka.
Sebanyak tujuh jemaah haji dari Embarkasi Palembang dilaporkan wafat saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Tiga jemaah berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan empat lainnya dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Informasi ini disampaikan oleh Abdul Qudus, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang, pada Sabtu (7/6/2025).
Ia menegaskan bahwa seluruh jemaah yang wafat akan tetap mendapat haknya sebagai tamu Allah, termasuk dibadalhajikan oleh petugas haji Indonesia.
“Mereka yang meninggal dunia akan dibadalhajikan oleh petugas ibadah haji Indonesia. Itu sudah menjadi prosedur,” ujar Qudus.
Rincian Identitas Jemaah yang Wafat
Dari hasil konfirmasi PPIH Embarkasi Palembang, berikut adalah nama-nama jemaah yang meninggal dunia:
Dari Sumatera Selatan:
Najamuddin Abdul Syukur (63) – Kloter 9, asal OKU
Sugito Adi Harjo (84) – Kloter 1, asal OKU Timur
Paimin Karyo Sumito (83) – Kloter 5, asal OKU Timur
Dari Bangka Belitung:
Tarmizi Azhari Usman (70) – Kloter 8, asal Kabupaten Bangka (meninggal akibat kecelakaan lalu lintas)
Bakri Junaidi Abas (58) – Kloter 6
Sahana Achmad Tiarim (66) – Kloter 6
Ismail Sani Aris (47) – Kloter 7
Baca Juga: 5.537 Calhaj dari Embarkasi Palembang Sudah Berangkat, 3 Jamaah Wafat di Tanah Suci
Menurut Abdul Qudus, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang, sebagian besar dari tujuh jemaah yang wafat di Tanah Suci meninggal dunia akibat kondisi kesehatan yang menurun drastis.
Faktor utama yang memperparah kondisi tersebut adalah kelelahan fisik selama menjalankan rangkaian ibadah haji serta cuaca ekstrem di Arab Saudi yang bisa mencapai lebih dari 45 derajat Celsius.
Kombinasi antara aktivitas fisik yang intens, kepadatan jemaah, serta paparan panas dalam waktu lama menyebabkan daya tahan tubuh jemaah, terutama yang lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan, menurun dengan cepat.
Meski para petugas kesehatan haji telah memberikan pendampingan dan pemeriksaan berkala, kondisi di lapangan tetap tidak mudah dikendalikan.
Di tengah deretan kasus wafat karena sakit, satu kasus yang cukup mengejutkan datang dari jemaah asal Bangka, Tarmizi Azhari Usman, yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan ini menambah catatan duka dan menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap risiko di luar aspek kesehatan semata.
Berita Terkait
-
5.537 Calhaj dari Embarkasi Palembang Sudah Berangkat, 3 Jamaah Wafat di Tanah Suci
-
3.689 Jemaah Embarkasi Palembang Telah Berada di Tanah Suci: Diingatkan Jaga Kesehatan
-
Harus Rela Tertunda, Jemaah Haji Asal OKU Gagal Berangkat karena Hamil Muda
-
Jamaah Kloter I Embarkasi Palembang Mulai Tinggalkan Madinah, Bergerak ke Makkah
-
2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
SFC Gaet AKBP Mario Ivanry Jadi Asmen Baru: Siap Dampingi Wapres di Laga Home
-
PT Semen Baturaja Tegaskan Integritas dan Keterbukaan Usai Penggeledahan Kejati Sumsel
-
DJP Klarifikasi Video Menkeu Purbaya Sidak Pegawai Pajak: Olahraganya Usai Jam Kantor
-
Tragis di Pulau Seliu Belitung: Kapal Tenggelam, 1 ABK Tewas Saat Evakuasi
-
Sinergi BRI dan Pemerintah Daerah Majukan Desa BRILiaN