SuaraSumsel.id - Sistem pengereman merupakan salah satu elemen paling krusial dalam kendaraan bermotor, baik itu sepeda motor maupun mobil.
Di antara berbagai komponen yang ada, rem cakram memegang peranan penting dalam memastikan kendaraan dapat berhenti dengan cepat dan aman.
Dalam kondisi tertentu, seperti saat menuruni jalur curam atau ketika kendaraan digunakan secara intensif dalam waktu lama, rem cakram bisa mengalami panas berlebih atau dikenal dengan istilah overheating.
Dalam situasi seperti itu, tak sedikit pengendara yang panik dan mengambil tindakan instan dengan menyiramkan air ke rem yang panas.
Meski terdengar logis karena air dikenal mampu mendinginkan suhu tinggi, tindakan ini justru sangat berbahaya dan berpotensi merusak sistem pengereman secara permanen.
Mengapa Rem Cakram Bisa Panas Berlebih?
Saat rem digunakan secara terus-menerus, gaya gesek antara kampas rem dan piringan cakram akan menghasilkan panas. Pada kondisi normal, panas ini dapat terdisipasi melalui udara.
Namun, saat pengereman dilakukan dalam durasi lama atau terlalu sering, seperti pada jalur pegunungan, suhu bisa meningkat secara signifikan.
Jika tidak ditangani dengan benar, panas berlebih ini bisa mengurangi kinerja pengereman dan bahkan menyebabkan kerusakan.
Bahaya Menyiram Air pada Rem Cakram yang Masih Panas
Menurut para ahli otomotif, menyiram air ke rem cakram yang sedang dalam kondisi panas ekstrem merupakan tindakan yang keliru.
Mengapa? Karena perbedaan suhu yang sangat drastis antara rem panas dan air dingin dapat menimbulkan kejutan termal (thermal shock).
Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa dampak serius, seperti:
- Retaknya Piringan Cakram: Logam pada piringan cakram bisa mengalami perubahan struktur akibat perubahan suhu mendadak. Akibatnya, cakram bisa retak atau pecah.
- Pencemaran Sistem Pengereman: Jika air yang digunakan tidak bersih, kotoran atau partikel asing dapat masuk ke sela-sela komponen rem, mengganggu kinerja rem dan mempercepat keausan.
- Deformasi Komponen: Pendinginan tiba-tiba dapat menyebabkan pemuaian dan penyusutan yang tidak merata pada cakram atau braket kaliper.
Berita Terkait
-
Bebas Risau dari BBM Problematik: Tengok Dulu Harga Motor Polytron November 2025
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Kawasaki Ninja yang Gagah dan Sporty
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Nmax dengan Jok Besar dan Empuk
-
Komunitas Motor Bandung Gelar Riding Unik Bernuansa Horor
-
Yamaha Resmikan Southeast Asia Regional Training Center di Indonesia
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Cuma Rp100 Jutaan! Ini 10 Mobil Bekas yang Awet, Irit, dan Nggak Bikin Kantong Bolong
-
Buruan Cek! 10 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair ke Dompet Digital Kalau Cepat Klaim
-
Benarkah Mata Fatiyah Lebam karena Benturan Biasa? Sekolah Membantah, Orang Tua Lapor Polisi
-
Dulu Dicaci, Sekarang Dicari! Ini Alasan Mobil Bekas Korea Naik Daun di 2025
-
5 Fakta Modus Anggota Polisi Pembunuh Dosen EY di Jambi: Balas Chat Korban untuk Tutupi Jejak