Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 05 Juni 2025 | 14:16 WIB
bacaan takbiran idul adha

SuaraSumsel.id - Takbiran Idul Adha 1446 H dimulai pada Kamis, 5 Juni 2025, dan berlangsung hingga Senin, 9 Juni 2025. Selama periode ini, umat Islam dianjurkan untuk mengumandangkan bacaan takbir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT.

Berikut panduan lengkap lafal takbiran Idul Adha dalam teks Arab, Latin, serta terjemahannya, disertai waktu pelaksanaan dan tips praktis untuk mengamalkannya.

Waktu Pelaksanaan Takbiran Idul Adha 1446 H

Takbiran Idul Adha dimulai sejak malam Hari Arafah yakni 9 Dzulhijjah dan berlanjut hingga hari Tasyrik terakhir yakni13 Dzulhijjah.

Baca Juga: Selamat Datang Sumsel United! Sriwijaya FC Tak Lagi Sendiri di Liga 2

Berikut jadwalnya:

  1. Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah): Malam takbiran dimulai setelah Maghrib.
  2. Jumat, 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah): Hari Raya Idul Adha.
  3. Sabtu, 7 Juni 2025 (11 Dzulhijjah): Hari Tasyrik pertama.
  4. Minggu, 8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah): Hari Tasyrik kedua.
  5. Senin, 9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah): Hari Tasyrik ketiga dan terakhir.

Selama periode ini, takbir dapat dikumandangkan di masjid, rumah, atau tempat umum lainnya.

Lafal Takbiran Idul Adha: Arab, Latin, dan Terjemahannya

1. Versi Pendek (Umum)

Arab:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Baca Juga: Sumatera Selatan Resmi Punya Klub Liga 2 Baru! Sumsel United Satu Grup dengan Sriwijaya FC

Latin:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."

2. Versi Panjang (Lengkap)

Arab:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Latin:
Allāhu akbar kabīran, walhamdu lillāhi katsīran, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Lā ilāha illallāhu, walā na'budu illā iyyāhu, mukhlishīna lahud-dīna walau karihal-kāfirūn. Lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah. Lā ilāha illallāhu, wallāhu akbar, Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya:

"Allah Maha Besar dengan kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah pada pagi dan petang. Tiada tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya. Tiada tuhan selain Allah, sendiri-Nya, Dia menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan-golongan (musuh) sendiri-Nya. Tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."

Tips Praktis Mengamalkan Takbiran

  1. Mulai Sejak Malam Hari: Takbiran dapat dimulai setelah Maghrib pada malam Hari Arafah dan dilanjutkan hingga hari Tasyrik terakhir.
  2. Bersama Keluarga: Mengumandangkan takbir bersama keluarga di rumah dapat menambah kekhusyukan dan kebersamaan.
  3. Menggunakan Media Digital: Manfaatkan aplikasi atau rekaman audio takbiran untuk membantu dalam melafalkan dengan benar.
  4. Mengikuti Sunnah: Takbiran dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah, baik di masjid, rumah, maupun tempat umum lainnya.

Dengan memahami lafal dan waktu pelaksanaan takbiran Idul Adha secara menyeluruh, kita tidak hanya menjalankan anjuran agama, tetapi juga memperdalam makna spiritual dari ibadah ini.

Takbir yang dikumandangkan sejak malam Hari Arafah hingga akhir hari-hari Tasyrik merupakan bentuk nyata dari dzikir kolektif umat Islam untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT, mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS, serta meneguhkan tauhid dalam hati setiap mukmin.

Lafal-lafalnya yang penuh keagungan—baik pendek maupun panjang—mengandung nilai-nilai keimanan yang tinggi dan sarat pujian kepada Sang Pencipta.

Melalui penghayatan dalam mengucapkan takbir, kita diajak untuk merefleksikan keikhlasan, kesabaran, dan keteguhan iman.

Semoga amalan takbiran ini tidak hanya menjadi rutinitas ritual, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menambah keberkahan di Hari Raya Idul Adha serta dalam kehidupan sehari-hari.

Load More